Menurut informasi, korbannya ada tiga orang.
Namun, baru satu orang saja yang berani melapor.
Korban lainnya tidak mau melapor, meski sudah diajak ke kantor polisi.
"Semalam ada juga korbannya warga Kecamatan Gebang. Cuma itu sudah kami datangi, tapi enggak mau dia kami arahkan membuat laporan ke polisi," kata Malahayati.
Ia mengatakan, karena korban lainnya tidak mau melapor, pihaknya pun fokus mendampingi NW.
NW adalah siswi kelas dua tsanawiyah di pesantren tersebut yang melapor ke polisi.
Baca juga: Ganjar Pranowo Muncul di Iklan Azan Magrib, Ade Armando: Bacapres Penyuka Film Bokep Terlihat Sholeh
Kasi Humas Polres Langkat, AKP S Yudianto mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus dugaan pelecehan ini.
"Setelah menerima laporan, Unit PPA Polres Langkat langsung ke TKP. Dan hari ini masih dalam rangka pemeriksaan terhadap saksi-saksi, dan ini sedang berlangsung," ujar Yudianto.
Namun, Yudianto tidak menjelaskan lebih lanjut kapan penyidik akan memeriksa K, selaku terlapor.
Akui Masukkan Tangan ke Dalam Jilbab
K, pemilik pondok pesantren di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat dilaporkan atas tuduhan dugaan pelecehan terhadap satriwatinya sendiri.
K dituding melakukan perbuatan tercela itu terhadap NW, santriwati yang duduk di kelas dua Tsanawiyah (SMP).
Dalam laporannya nomor LP/B/466/IX/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 5 September 2023, korban mengaku ada dipegang-pegang oleh K.
Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Alasan Tak Hadir Penuhi Panggilan Bareskrim Polri, Ada Acara di Pondok Pesantren
Namun, tudingan itu dibantah oleh K saat diwawancarai awak media.
"Awal ceritanya, saya inikan pengasuh sekaligus seorang pengajar. Dan semua santriwati yang ada di sini itu anak didik saya," kata K, Kamis (7/9/2023).
Pria bergelar LC ini mengatakan, pada Minggu (20/8/2023) sekira pukul 11.00 WIB, santriwati berinisial NW ini kabur dari pondok pesantren.