TRIBUN-MEDAN.COM,LANGKAT - K, pemilik pondok pesantren di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat yang dilaporkan ke Polres Langkat atas dugaan pelecehan ke santriwati sempat diusir warga.
Namun, K tidak mau pergi.
K mengatakan, dia tidak akan pergi dari pondok pesantren, karena tidak ada yang mengelola institusi pendidikan itu.
Ia pun mengaku siap menghadapi proses hukum yang tengah bergulir di Polres Langkat.
Baca juga: Siswi Dilecehkan Pemilik Pondok Pesantren di Langkat, Korban Kini Alami Trauma
"Mereka bilang mau dilaporkan ke polisi, silakan. Saya sudah minta, sampai nangis pun kalau seperti itu hasilnya, terserah saya bilang. Saya mengungkapkan apa yang saya utarakan, tidak ada pelecehan," kata K, Jumat (9/9/2023).
K bilang, dia tidak akan meninggalkan pondok pesantren karena khawatir pendidikan santri dan santriwati tidak akan berjalan.
"Satu tahun saya mau diusir. Jangankan setahun, satu malam saja saya mau meninggalkan pondok pesantren ini, kepala ini pening pak. Ada maling, ada santri yang kabur, kalau program enggak jalan bagaimana. Satu tahun tutup lah pondoknya kalau saya diusir," kata K.
Sementara itu, Khairul, warga sekitar mengatakan, pada 3 September 2023, sudah diadakan pertemuan antara tokoh masyarakat dengan K selaku pemilik pesantren.
"Pihak korban sebelumnya sudah melaporkan kepada tokoh masyarakat di sini, dan sudah ada pertemuan kemarin," kata Khairul.
Baca juga: Peramal Tewas Dibunuh dengan Sadis, Ternyata Ini Motif Pelaku Tega Habisi Nyawa Korban
Dalam pertemuan itu, K harus meninggalkan Kecamatan Padang Tualang selama satu tahun.
"Namun hingga saat ini dia (pemilik ponpes) tidak mau, tidak tahu apa alasannya," ujar Khairul.
Khairul menambahkan, dugaan pelecehan yang diduga dilakukan K bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya sudah ada juga yang diduga dilecehkan K.
"Anak kawan saya yang juga menjadi korban sudah Aliyah (SMA) pada waktu. Tapi ya itulah, mereka tetap menutupinya," kata Khairul.
Terpisah, petugas Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Langkat, Malahayati mengatakan korban dugaan pelecehan dari K diduga lebih dari satu orang.
Baca juga: VIRAL Oknum Anggota TNI Lawan Arah di Jalan Tol hingga Sebabkan 7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun