TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejumlah hasil lembaga survei masih menempatkan posisi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) di urutan terakhir atau di bawah calon lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Seperti hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani beberapa waktu lalu.
Baca juga: Komentar Ketua PKB Sumut Soal KPK Bakal Periksa Muhaimin Iskandar: Siap Deklarasi Kok Viral Kali
Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas Ganjar-Ridwan Kamil mendapat suara tertinggi dengan 35,4 persen. Diikuti Prabowo-Erick 31,7 persen.
Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Dan ada 16,4 persen belum menjawab.
Selain itu, survei Indikator Politik yang dirilis bulan Juni lalu menunjukkan Prabowo unggul dalam perolehan suara termasuk pada pemilihan gen Z dan milenia.
Pada survei itu Prabowo mendulang 40,5 persen suara sementara Ganjar 35,5 persen dan Anies Baswedan 22 persen suara gen Z.
Pada survei pemilih gen Z dan milenial yang dilakukan litbang Kompas, nama Prabowo juga berada teratas dengan 32,7 persen sementara Ganjar Pranowo 24,5 dan Anies 10 persen.
Hasil lembaga survei itu ditanggapi oleh DPW PKB Sumut.
Wakil Ketua DPW PKB Sumut sekaligus Ketua Lembaga Saksi dan Pemenangan Presiden DPW PKB Sumut, Syaiful Syafrin menilai, hasil lembaga survei tidak dapat disebut mencerminkan hasil pemilihan masyarakat.
Syaiful mengatakan, saat ini elektabilitas Anies dan Muhaimin Iskandar terus meningkat. Itu dibuktikan dengan sejumlah dukungan yang mereka dengar langsung dari masyarakat.
"Survei yang lakoni itu bukan real hasil pilihan masyarakat, survei resmi kita tanyak masyarakat sekarang booming kok pasangan Amin, Anies dan Muhaimin Amin itu sudah booming, kita contoh ke Bagan Siapiapi, mereka tanyak, bapak dari mana, Sumut, anggota DPRD ya? Dari mana? PKB, selamat pak kami di sini semua dukung Amin, padahal tidak kenal. Dengan bergabungnya Cak Imin ini elektabilitas semakin naik," kata Syaiful kepada Tribun Medan, Senin (18/9/2023).
Syaiful juga menyebutkan, tidak benar elektabilitas Anies berada di urutan terendah. Menurutnya, hasil survei yang menempatkan Anies diperingkat terakhir memang sengaja dilakukan.
"Sebenarnya tidak benar Anies selalu di bawah, Anies itu setelah deklarasi selalu di atas namun banyak sekarang tim tim survei buat Anies seolah-olah di bawah," sambungnya.
Baca juga: PKB Sumut Nilai Pemberhentian Ashari Tambunan dari Bendahara PBNU Berkaitan Pencalonan DPR RI
Syaiful menyebutkan, hasil berbeda mereka dapatkan dari survei internal yang mereka buat. Hasil survei itu juga menunjukkan jika PKB adalah partai nomor dua terbanyak yang dipilih oleh masyarakat seusai PDIP.
Terlepas dari hasil survei, Syaiful pun yakin jika hal itu juga tak menentukan hasil pada saat pemilihan presiden tahun depan.