Karier Try Sutrisno moncer.
Jabatan KSAD diembannya selama 1,5 tahun hingga pada awal 1988 ia dipromosikan menjadi Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani.
Try Sutrisno akhirnya memimpin ABRI selama 5 tahun, sejak 1988 hingga 1993.
Baca juga: Profil Achsanul Qosasi, Presiden Madura United yang Kini Muncul Usai Dipenjara Kasus Suap Proyek BTS
Ketika itu ABRI masih terdiri dari institusi TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.
Banyak peristiwa penting yang terjadi selama Try Sutrisno memimpin, seperti meletusnya kembali pemberontakan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) di Aceh pada pertengahan 1989 menyusul dibubarkannya Kodam I/Iskandarmuda.
Peristiwa penting lainnya yakni pembantaian Santa Cruz di Timor Timur pada November 1991.
Menjadi wakil presiden
Try Sutrisno terpilih menjadi Wakil Presiden RI dalam sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1993.
Ia dicalonkan oleh Fraksi ABRI MPR-RI, mendahului pilihan terbuka dari Presiden Soeharto ketika itu.
Try Sutrisno tercatat menjadi wakil presiden Soeharto yang ketiga dari kalangan militer.
Ia menjabat di kursi RI-2 persis setelah Sudharmono turun tahta.
Tahun 1998 tugas Try Sutrisno sebagai wapres berakhir.
Ia lantas digantikan oleh BJ Habibie yang terpilih sebagai wakil presiden melalui Sidang Umum MPR 1998.
Keluarga dan Anak-anaknya
Istri Try Sutrisno adalah Tuti Sutiawati, atau akrab disapa Mami Tuti.
Sang istri kini sudah berusia 84 tahun.
Tutu Sutiawati dulunya adalah seorang guru.