"Iya, yang menerima perempuan-perempuan itu (uangnya dilarikan ke mereka)," ujar dia.
Berdasarkan laporan Rina, Kamaruddin Simanjuntak menyampaikan, Kosasih mendapatkan ratusan miliar dari investasi fiktif tersebut. Namun, dia tidak menjelaskan secara detail angkanya.
Lalu, ketika kliennya Rina meminta uang kepada Kosasih sebesar Rp 200 juta saja, Dirut Taspen nonaktif tersebut bilang tak punya uang.
"Minta uang Rp200 juta buat anak sekolah. Dia bilang enggak punya," ujarnya.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, Kosasih lebih mementingkan perempuan-perempuan yang dekat dengannya ketimbang keluarganya.
Sebab, perempuan-perempuan itu adalah sumber pemasukan Kosasih dari investasi fiktif.
Oleh sebab itu, Kamaruddin mengatakan istri Kosasih saat itu, Rina, mulai mencari tahu tentang fakta-fakta terkait investasi fiktif tersebut.
Makanya, lanjut dia, saat Rina diperiksa KPK pada tahun 2023 lalu, kliennya mengaku sudah mengetahui betul soal investasi fiktif tersebut.
Kamaruddin menyebut Rina saja tak mendapatkan mobil dari Kosasih, sedangkan Kosasih memberikan mobil mahal kepada perempuan-perempuan itu.
Namun demikian, Kamaruddin Simanjuntak mengaku tidak mengetahui pasti nilai transaksi yang diberikan kepada perempuan-perempuan tersebut.
Hanya saja, Kamaruddin yakin Kosasih tak pernah memasukkan uang-uang hasil investasi fiktif tersebut melalui rekening pribadinya, melainkan melalui perempuan-perempuan tersebut.
Oleh karena itu, Kamaruddin menyebut ada dugaan tindak pidana pencucian uang atau TPPU dalam kasus investasi fiktif PT Taspen.
"Tentu ada dugaan TPPU," kata dia.
Ia pun berharap KPK dapat membongkar kasus korupsi dalam kegiatan investasi fiktif yang ada di PT Taspen (Persero) TA 2019... yang melibatkan perusahaan lain.
Kerugian Negara Capai Rp 1 Triliun