TRIBUN-MEDAN.COM, SIPOLHA- Tangis pilu menyeruak di rumah keluarga Saruden Nainggolan, Selasa (6/5/2025) malam.
Tiga anggota keluarga Saruden Nainggolan, termasuk Saruden, ikut tewas dalam kecelakaan Bus ALS di Padang.
Ketiga korban yakni, Saruden Nainggolan (74), istrinya Romalola Sitanggang (74), dan putri mereka Desrita Nainggolan (50).
Seperti diberitakan total 12 penumpang bus ALS tewas dalam kecelakaan di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Suasana di Lingkungan I Uruk Nagodang, Kelurahan Sipolha Horisan, Kecamatan Pamatang Sidamanik, dipenuhi duka.
Tangis terdengar dari rumah keluarga Saruden Nainggolan.
Tikar digelar, keluarga dan kerabat duduk bersimpuh dalam kesedihan, menanti kabar jenazah yang masih dalam perjalanan pulang.
Ketiganya meninggal dunia dalam kecelakaan tragis yang melibatkan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa (6/5/2025) siang.
Padahal, keberangkatan mereka sehari sebelumnya sarat makna sebuah perjalanan penuh harapan untuk menghadiri pesta adat di Palembang sekaligus mengunjungi anak di perantauan.
Tapi takdir berkata lain perjalanan yang semestinya membawa sukacita justru berujung kehilangan.
"Mereka berangkat dari Pematangsiantar dengan senyum. Katanya mau menghadiri acara adat dan sekalian menjenguk anak," kata Desna Damanik, tetangga kampung yang masih kerabat keluarga.
Saruden dan Romalola bukan hanya pasangan suami istri sepuh. Mereka adalah pilar keluarga yang tetap berdiri kokoh meski diterpa gelombang hidup.
Mereka merawat cucu-cucunya yang telah menjadi yatim sejak kecil memberi kasih sayang, membesarkan, dan menjadi tempat berlindung.
“Oppung itu baik sekali. Tak pernah berkata kasar. Dia rawat cucu-cucunya sendiri, padahal usianya tak muda lagi,” ujar Desna dengan mata berkaca-kaca.
Anak-anak mereka kini tersebar jauh. Salah satu putrinya bahkan tengah menempuh pendidikan di Manado.