Namun para tetua Desa Singa bersikeras tidak ada pesta pernikahan yang diselenggarakan dalam waktu dekat di desa mereka.
Akhirnya pihak mempelai pria segera menghampiri perantara tersebut dan membawanya kembali ke Desa Singa.
Keluarga pengantin pria sempat berdebat dengan perantara tersebut hingga situasi menjadi panas.
Polisi akhirnya membawa pengantin pria beserta seluruh iring-iringannya ke kantor polisi, untuk mengamankan situasi.
Setelah melakukan diskusi yang panjang, pengantin pria dan iring-iringannya sepakat untuk pulang ke rumah tanpa membawa mempelai wanita.
Tetapi pengantin pria juga mengajukan pengaduan di kantor polisi, melaporkan calon istrinya beserta perantaranya.
Mereka menuntut agar pengantin wanita dan perantaranya dipenjara serta mengembalikan seluruh uang yang telah mereka keluarkan untuk pesta pernikahan tersebut.
(cr19/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan