TRIBUN-MEDAN.com - Julius, seorang kepala keluarga di Berau tega menghabisi istri dan dua anak kandungnya pada Minggu (10/8/2025) pagi
Padahal diketahui sang istri tengah hamil 6 bulan.
Peristiwa itu pun langsung menggegerkan warga Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: Polda Sumut Buru Iskandar Daud, Otak Pembunuhan Syahdan Lubis, Diduga Sesama Bandar Besar Narkoba
Ayah korban yang juga mertua pelaku, Pilipus mengatakan selama ini tidak pernah ada indikasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT dari Julius.
Hal itu dijelaskan oleh Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem kepada TribunKaltim.co pada Senin (11/8/2025).
Walaupun penyidikan motif masih dilakukan lebih lanjut oleh pihak Polres Berau.
Pinem sebelumnya sempat bertanya kepada saksi, yakni Pilipus yang merupakan ayah korban, bahwa hubungan antara sang istri dan Julius selama berumah tangga tidak pernah ada indikasi KDRT.
Baca juga: PENYEBAB Afandi Bunuh Anak Tetangganya, Pukul Kepala Korban Pakai Besi, Dugaan Depresi Mencuat
“Kalau dari pengakuan mertua, hubungan mereka seperti rumah tangga biasa, tidak ada indikasi KDRT,” ujarnya.
Perlu diketahui, bahwa rumah Pilipus dan korban bersampingan.
Ia pun mengetahui anaknya dibunuh saat mendengar benturan keras dan menuju rumah sang anak. Dan nyawa sang anak juga tidak tertolong beserta kedua cucunya.
Pinem juga menceritakan, menurut warga sekitar, juga tidak ada riwayat perkelahian yang besar ataupun prilaku kekerasan.
Adapun dijelaskan Pinem, pembunuhan tersebut hanya menggunakan parang.
“Saat kami bawa dari kampung menuju Polres Berau, bicaranya masih ngelantur, tidak bisa menjelaskan apa-apa. Kalau sekarang semua dari polres Berau untuk lanjutan kasusnya,” tegasnya.
Kondisi kampung saat ini pun dikatakan Pinem juga telah kondusif. Dan ketiga korban telah dikuburkan bersama malam ini, Senin 11 Agustus 2025.
“Malam ini sudah proses penguburan, kami kembali naik dari Tanjung Redeb ke Segah,” tutupnya.