Asahan Terkini

Kisah Satpol PP Selamatkan Wanita Depresi asal Jateng setelah Tertipu di Tanjungbalai

Sriyatun (45) warga Kelurahan Wadaslintang, RT02/07, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Senyum lebar Sriyatun (45) warga Kelurahan Wadaslintang, RT02/07, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah yang mengalami depresi akibat tertipu agen keberangkatan keluar negeri di Tanjungbalai dapat pulang ke kampung halamannya setelah dua tahun luntang-lantung di Kota Tanjungbalai. 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Sriyatun (45) warga Kelurahan Wadaslintang, RT02/07, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah mengalami depresi dan tinggal dijalanan Kota Tanjungbalai selama dua tahun.

Hidup dijalanan dijalani Sriyatun seusai dirinya tertipu oleh agensi bodong yang mengaku dapat memberangkatkan tenaga kerja Indonesia ke Malaysia.

Sriyatun depresi setelah kehilangan uang jutaan rupiah akibat tertipu oleh agensi bodong yang seharusnya digunakan untuk keberangkatan mencari pekerjaan ke Malaysia.

Dalam ceritanya kepada Kasatpol PP Tanjungbalai, Pahala Zulfikar Panjaitan, kejadian penipuan tersebut bermula saat Sriyatun yang hendak mencari pekerjaan keluar negeri, mengalami penipuan yang dilakukan oleh agensi keberangkatannya.

"Sebelumnya sudah pernah ke Malaysia (Sriyatun). Dia kembali pulang untuk mengurus permit, setelah semua selesai diurus, dia berangkat dari Wonosobo ke Medan. Namun, saat perjalanan dari Medan ke Tanjungbalai, dia tertipu sehingga semua berkas dokumen, uang, dan ponsel miliknya diambil oleh seseorang," kata Kasatpol PP, Pahala Zulfikar, Jumat (7/11/2025).

Katanya, awal pertemuannya dengan Sriyatun ini saat ada laporan masyarakat terkait adanya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) yang mengamuk. Satpol PP yang didampingi dinas sosial langsung mengecek lokasi tersebut.

"Kami menemukanlah si Sriyatun ini. Kami amankan, dan kami bawa ke kantor. Cuma, saat ditanyai, dia nyambung atau bisa diajak berkomunikasi. Kami dalami ternyata dia selama dua tahun itu tinggal berpindah-pindah, tapi tetap di sekitar Teluk Nibung," katanya.

Petugas yang berulang melemparkan pertanyaan yang sama, dijawab konsisten oleh Sriyatun. Sehingga, Sriyatun menceritakan awal mula dirinya bisa sampai di Kota Tanjungbalai.

"Dia depresi karena tertipu. Dia itu marah karena sering diganggu oleh anak-anak sekolah disana. Hingga, kami tanyai terkait kronologi dan alamat rumahnya, dan ternyata dia masih ingat," ujar Pahala.

"Kemudian, disebutkannya sebuah alamat, dan ternyata alamat itu ada di Wonosobo, dan Camat di Kecamatan yang disebutkan oleh Sriyatun itu adalah teman saya. Tidak butuh waktu lama, saya hubungi, dan saya bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga," kata Pahala.

Setelah dilakukan komunikasi, diketahui bahwa Sriyatun merupakan warga Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo.

"Rabu kemarin, satpol PP dan Dinas Sosial Kota Tanjungbalai mengantarkan Sriyatun ke Wonosobo dengan menggunakan bus, dan sebelumnya kami juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Sriyatun agar memastikan kondisinya dalam keadaan yang sehat," katanya.

Ia berharap, kejadian seperti ini tidak lagi terjadi di masyarakat. Terutama masyarakat yang mendapatkan tawaran keluar negeri tanpa prosedur resmi.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved