Breaking News

Nelayan Menjerit hingga Bayi Sesak Napas, DEM Temukan Dugaan Pencemaran Limbah

ewan Energi Mahasiswa (DEM) Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat menggelar survei lapangan di kawasan Bagan Belawan, Kota Medan.

ISTIMEWA
SURVEI LAPANGAN - Anggota Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat bersama Serikat Pekerja Pertamina Unit Pemasaran I Sumbagut menggelar survei lapangan di kawasan Bagan Belawan, Kota Medan, Jumat (19/9). Menteri Kajian Strategis dan Hukum DEM Sumut, Hadi Siregar menunjukan sampel air berwarna yang diduga terdampak pencemaran limbah perusahaan di Bagan Belawan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat bersama Serikat Pekerja Pertamina Unit Pemasaran I Sumbagut menggelar survei lapangan di kawasan Bagan Belawan, Kota Medan.

Survei dilakukan di Jalan Raya Pelabuhan Lorong Sawita, Lingkungan XIV, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Tujuan survei untuk melihat langsung dampak isu lingkungan yang semakin meresahkan warga.

Dalam kegiatan tersebut, rombongan ditemani tokoh masyarakat setempat. Dari hasil pertemuan, terungkap adanya dugaan pencemaran lingkungan, akibat pembuangan limbah ke aliran sungai. Limbah tersebut diduga berasal dari pabrik PT PHG Belawan yang jaraknya sangat dekat dengan pemukiman warga atau sekitar 100an meter.

“Dampaknya nelayan menjerit. Dulu bisa dapat Rp250 sehari dan mudah. Sekarang mereka terpaksa melaut lebih jauh dan dalam, itu pun penghasilan mentok Rp 100 ribu hingga 150 ribu sehari dampak pencemaran limbah. Yang paling miris bayi-bayi lahir dengan kondisi sesak napas," kata Hadi Siregar, Menteri Kajian Strategis dan Hukum DEM Sumut, Jumat (19/9)

Kondisi ini disebut berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Warga yang bergantung pada sektor perikanan mengaku kesulitan mencari ikan, sementara masalah kesehatan seperti sesak napas, alergi, hingga gangguan pencernaan juga semakin sering dialami. Situasi tersebut membuat sosial ekonomi warga Bagan Belawan semakin memprihatinkan.

Kadis Lingkungan Hidup Pemko Medan, Melvi Marlabayana sudah diberikan informasi dugaan penecemaran limbah diduga dari perusahaan ini. Namun, Melvi Marlabayana belum memberi respons hingga berita ini diterbitkan. 

Baca juga: Gagal Nyolong Motor di Jalan Abdullah Lubis Medan, Pantun Nababan Dipukuli Warga

Pemerintah Turun Tangan

MENTERI Kajian Strategis dan Hukum DEM Sumut, Hadi Siregar menyampaikan keprihatinannya. Dia meminta pemerintah segera turun tangan.

"Pemko Medan, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, harus segera mengambil langkah tegas untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Jika ada indikasi pelanggaran, aparat penegak hukum juga harus siap menindak sesuai aturan," tegasnya.

Masyarakat Bagan Belawan berharap adanya perhatian serius dari pemerintah dan pihak berwenang. Mereka mendesak agar perusahaan yang diduga membuang limbah segera mengevaluasi sistem pengelolaan lingkungannya.

"Kami berharap pemerintah turun langsung, lihat kondisi masyarakat di Bagan Belawan yang kian susah, demi mencegah kerusakan lebih parah dan melindungi kesehatan warga," ujar warga. (dyk/Tribun-Medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved