Pengantin Baru Ditemukan Tewas Bersama di Kamar setelah Pernikahan, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan

TRIBUN-MEDAN.com - Sepasang pengantin baru ditemukan tewas di kamar pengantin sehari setelah pesta pernikahan mereka.

Polisi menegaskan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan kematian keduanya bukan akibat bunuh diri maupun pembunuhan.

Dikutip dari Sanook.com Rabu (29/10/2025), ini terjadi setelah pria berusia 24 tahun dan wanita berusia 22 tahun itu melangsungkan upacara pernikahan sesuai tradisi setempat selama dua hari berturut-turut.

Prosesi pengantin wanita digelar pada 30 Mei di rumah mempelai wanita, sedangkan upacara pernikahan utama dilangsungkan di rumah mempelai pria pada 31 Mei.

Usai pesta pernikahan pada malam hari, pengantin baru itu masuk ke kamar pengantin untuk beristirahat. Sementara itu, anggota keluarga lainnya tidur di kamar yang berdekatan.

Namun, hingga siang hari tanggal 1 Juni, keluarga belum juga melihat keduanya keluar dari kamar. Mereka mulai cemas setelah beberapa kali memanggil tanpa mendapat jawaban.

Karena pintu kamar terkunci dari dalam, keluarga memutuskan untuk menghubungi pihak kepolisian.

Setelah polisi tiba dan mendobrak pintu, seluruh keluarga dikejutkan oleh pemandangan memilukan. Kedua pengantin ditemukan tergeletak tak bernyawa di lantai kamar.

Kepala kepolisian setempat menyampaikan bahwa pemeriksaan awal dari tim forensik dilakukan di tempat kejadian untuk mengungkap penyebab pasti kematian yang aneh tersebut.

Hasil autopsi yang keluar pada 4 Juni menunjukkan bahwa pasangan pengantin baru itu meninggal dunia akibat serangan jantung secara bersamaan.

Temuan ini menimbulkan kejanggalan, sebab keduanya sebelumnya diketahui dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Selain itu, mereka juga mengonsumsi makanan yang sama dengan para tamu lain selama prosesi pernikahan.

Tim ahli forensik yang memeriksa kamar pengantin mengungkap bahwa ruangan tersebut tidak memiliki ventilasi yang memadai, tidak ada kipas langit-langit, dan sirkulasi udara di dalamnya sangat buruk.

Berdasarkan kondisi itu, polisi menyimpulkan bahwa kemungkinan keduanya mengalami henti jantung akibat kekurangan oksigen tidak bisa diabaikan.

“Kami tidak menemukan tanda-tanda perlawanan atau kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kepala Polisi dalam keterangannya.