Jadikan Sumut Aktif Diplomasi Budaya Nasional, Sekolah Diminta Masukkan Mapel Budaya Melayu

penguatan kurikulum bahasa dan budaya Melayu, dengan mendorong institusi pendidikan mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Istana Maimun di Jalan Brigjend Katamso Nomor 66, Kota Medan, beberapa waktu lalu, saat persiapan untuk sebuah event. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wakil Gubernur Sumut Surya menegaskan, akan memperkuat pelestarian budaya Melayu di Sumatera Utara khususnya Kota Medan. Hal itu dilakukan agar Sumut menjadi bagian aktif penguatan diplomasi budaya secara Nasional.

Surya menjelaskan, saat ini ada lima program yang akan diadakkan pihaknya dengan seluruh kepala daerah se-Sumut untuk melestarikan budaya Melayu.

"Sebagai provinsi yang memiliki warisan peradaban Melayu yang sangat kuat, Pemprov Sumut berkomitmen untuk menjadi bagian aktif dalam penguatan diplomasi budaya Nasional, oleh karena itu, kami menegaskan lima komitmen utama agar budaya Melayu tetap lestari di Sumut," ucapnya dalam keterangan tertulis yang dilihat Rabu (19/11/2025).

Lima komiten pelestarian budaya Melayu diantaranya pelestarian bahasa dan dialek Melayu.

Baca juga: Kecamatan Tanjung Pura Direncanakan Jadi Cagar Budaya Melayu, Ondim: Bila Perlu Jadi Permendagri

"Pemprov mendukung pendokumentasian, revitalisasi, dan penguatan dialek Melayu pesisir, serta ragam bahasa lokal yang menjadi aset linguistik Sumatera Utara," katanya.

Kemudian, penguatan kurikulum bahasa dan budaya Melayu, dengan mendorong institusi pendidikan mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi.

"Kita minta untuk memperkuat pembelajaran bahasa, sejarah, dan sastra Melayu, sebagai muatan lokal mau pun kajian ilmiah," jelasnya.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan kolaborasi akademik dan riset internasional.

"Tujuannya dengan menyambut kerja sama riset, pertukaran akademik, dan kolaborasi ilmiah dengan lembaga bahasa dan universitas dari negara-negara serumpun. Untuk memperluas dan memperdalam budaya Melayu," ucapnya.

Kemudian komitmen lainnya, Pemprov Sumut mulai melakukan pengembangan pariwisata budaya Indonesia – Melayu, dengan memperkuat destinasi sejarah.

"Seperti Istana Maimun, Masjid Raya Al-Mashun, kawasan Kesultanan Deli, dan berbagai situs budaya Melayu, sebagai heritage tourism yang berdaya saing global," jelasnya.

Terakhir, kata Surya, pihaknya akan mulai melakukan penguatan ekonomi kreatof berbasis budaya Melayu.

"Misal mengadakan kegiatan yang mendorong produk seni, busana, kuliner, dan kriya Melayu modern, sebagai bagian dari rantai ekonomi kreatif yang mampu membuka lapangan kerja dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Diketahui, Sumut bukan hanya terkenal dengan budaya Batak. Namun juga dikenal dengan budaya Melayu.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved