Berita Langkat Terkini

Keluarga Butuh Biaya Rp 130 Juta untuk Pulangkan Jenazah Warga Langkat yang Tewas di Kamboja

Ada beberapa kendala yang harus diselesaikan, terutama biaya pemulangan jenazah abang kandungnya dari Ibu Kota Kamboja

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
MENINGGAL DI KAMBOJA - Ega Prasetya saat menunjukkan foto Almarhum Argo Prasetyo semasa hidup sesuai diwawancarai wartawan di rumah duka yang berada di Jalan Tanjung Pura, Gang Famili, Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (4/10/2025). Argo dikabarkan meninggal dunia di Kamboja akibat penganiayaan. 

"Belakangan ini kami cari tahu, dia bekerja di kantor scam Kamboja," kata Ega.

Keluarga dan Upaya Pemulangan

Diketahui Argo merupakan anak paling besar dari empat bersaudara.

Sebelum berangkat ke Kamboja, Argo bekerja di Alfamart, cuma sudah resain.

Saat ini, keluarga masih berusaha dan sudah menghubungi KBRI, BP3MI, BP2MI, serta membuat laporan agar jenazah Argo diproses untuk dibawa pulang ke tanah air.

"Tapi, responsnya kami hanya terus disuruh menunggu hingga hari keempat meninggal dunia abang saya," kata Ega.

Sementara itu, saat ini jenazah Argo dibawa ke tempat pengawetan jenazah di Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja.

"Harapan kami sekeluarga agar jenazah almarhum abang kami kembali ke tanah air. Kendalanya juga kami belum tahu karena dari pihak KBRI belum ada kabar apa pun, termasuk biaya," ucap Ega.

Argo disebut merupakan sosok abang yang baik dan tidak neko-neko.

Cuma menurut Ega, Argo memiliki kepribadian yang tertutup. Bahkan, Argo ada sakit bawaan sejak lahir, yaitu kelainan jantung sejak usianya tiga tahun.

"Semenjak ibu meninggal dunia, dia suka-suka hati begitu. Terhadap kami adik-adiknya, almarhum sangat baik. Kalau adiknya ada masalah, dia bertanggung jawab dan peduli selaku sebagai abang," ujar Ega.

"Kami juga sempat perhatikan, sebelum dia mau pergi ke Kamboja, kami lihat dia sibuk ke sana kemari. Tapi, tidak mau cerita mau ke Kamboja. Dan kami tidak tahu dia pergi dengan siapa, berapa orang, karena dia memang tidak bilang sama keluarga," jelas Ega.

Meskipun begitu, peristiwa ini juga sudah didengar oleh pihak kelurahan dan kecamatan serta sudah dilaporkan ke dinas tenaga kerja.

"Cuma karena memang abang kami ini perginya ilegal, jadi kami masih disuruh menunggu," kata Ega.

Sementara itu, Hermansyah, tetangga Argo, mengaku kaget dan tak menyangka mendengar kabar jika almarhum dianiaya hingga meninggal dunia di Kamboja.

"Argo anaknya baik. Kami bermohon kepada pihak yang berwenang untuk memfasilitasi kepulangan Argo," ucap Hermansyah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved