Sumut Terkini

Penjelasan Polda Sumut soal Polisi Diduga Salah Tangkap Penjahat, Malah Ketua Nasdem Sumut

Polda Sumut buka suara mengenai salah tangkap terduga tersangka yang dilakukan personel Polisi di bandara Internasional, Deli Serdang.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
ISKANDAR ST - Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar saat diwawancarai di Kantor NasDem beberapa waktu lalu. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumatera Utara buka suara mengenai dugaan salah tangkap terduga tersangka yang dilakukan personel Polrestabes Medan di bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

Diketahui, yang diduga menjadi korban salah tangkap ialah ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Iskandar.

Iskandar sempat diturunkan dari pesawat oleh petugas Avsec atas permintaan personel Polrestabes Medan ketika hendak terbang dari Kualanamu - Soekarno Hatta, Rabu 15 Oktober malam.

Ia dibawa keluar pesawat karena diduga sebagai pelaku judi online dan scamming.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan membenarkan adanya personel Polrestabes Medan melakukan penyelidikan, namun terjadi kekeliruan antara Polisi dan petugas bandara.

Ia menyebut, kemarin malam personel sedang mengejar terduga pelaku judi online dan scamming di Kualanamu karena hendak meninggalkan Sumatera Utara.

Terduga pelaku memiliki nama yang sama dengan Iskandar.

Namun karena Polisi tak bisa masuk ke dalam, sehingga berkoordinasi dengan pihak bandara dengan memberitahukan identitas.

"Jadi sebenarnya anggota Polrestabes saat ini lagi menangani kasus scamming dan judol. Jadi kan scamming dan judi online salah satu kunci dari keberhasil itu adalah kecepatan. Semuanya harus cepat, ternyata di salah satu yang dicari yang terlibat itu identitasnya mirip dengan hasil dengan manifest,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Kamis (16/10/2025).

"Iya, seperti itu (dengan Iskandar). Habis itu, anggota Polrestabes karena tidak boleh masuk di front itu kan ViP, kan kita tidak boleh, kita minta bantuan avsec, itu dalam rangka mengidentifikasi atau melakukan profil, mencocokkan informasi. Ternyata tidak cocok," sambungnya.

Mengenai personel Polrestabes Medan disebut-sebut membawa surat perintah penangkapan, Ferry menyebut merupakan surat tugas.

Polda Sumut pun menyampaikan permohonan maaf karena dugaan salah tangkap.

Ternyata Iskandar yang mereka kejar, Iskandar ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem), bukan Iskandar judol maupun scamming.

"Tidak diapa apakan, itu surat perintah bukan surat perintah penangkapan, tapi surat perintah tugas anggota yang lagi menangani, bukan nangkap. Tapi kami dari pihak kepolisian, kita minta maaf jika ternyata ada ketidaknyamanan atau ketersinggungan dari yang bersangkutan atau pihak pihak lain, kita minta maaf."

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD NasDem Sumut, Iskandar ST mengaku jadi korban salah tangkap petugas kepolisian saat berada di dalam pesawat Garuda Indonesia, Kamis (15/10/2025) malam.

Dia pun terpaksa diturunkan dari pesawat karena tuduhan sebagai pelaku judi online. Namun, ternyata tuduhan itu tak terbukti. 

Kepada tribun-medan, Iskandar menceritakan saat itu, dia hendak terbang dengan nomor penerbangan GA 193 rute Bandara Kualanamu-Soekarno Hatta. 

"Sempat diamankan sementara di dalam pesawat Garuda Indonesia dan disuruh turun," ungkap Iskandar, Kamis (16/10/2025). 

Iskandar menjelaskan jam penerbangan pukul 19.25 WIB. Seluruh penumpang sudah berada di dalam pesawat dan persiapan untuk lepas landas. 

Lalu, datang sejumlah orang mengaku polisi berpakaian preman, bersama Avsec Bandara Kualanamu dan kru pesawat.

Iskandar mengungkapkan bahwa petugas kepolisian itu, akan melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku Judi Online yang kebetulan namanya sama, yakni Iskandar. 

"Jadi, oknum polisi melakukan salah tangkap. Di dalam pesawat avsec dan kru Garuda. Polisi beberapa orang di garbarata setelah tau salah, langsung pergi bahkan yang pakaian preman tak ada yang ngaku sebagai polisi. Anehnya, ada surat penangkapannya," sebut Iskandar ST. 

Iskandar menduga bahwa polisi diduga salah tangkap itu, berasal dari Polrestabes Medan. Karena dia sempat ditunjukkan surat penangkapan. 

"Benar, informasi dari Polrestabes Medan coba dicrosscheck," katanya. 

Selain dilakukan pemeriksaan sementara, Iskandar mengaku dirinya sempat diturunkan dari pesawat. Sehingga penerbangan juga sempat delay. 

"Hanya karena sama nama Iskandar (jadi target penangkapan) dan sempat diturunkan (dari pesawat)," kata Iskandar.

 

(cr25/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved