Breaking News

Sumut Terkini

SPPBE Kini Hadir di Pakpak Bharat, Jangkau Pengisian Elpiji 3 Kg di 4 Wilayah Kabupaten/Kota

Saat ini SPPBE akan mendapat jatah kuota gas Elpiji sebanyak 15 ton, dan mampu mengisi 5.600 tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram.

TRIBUN MEDAN/ALVI
Kondisi SPPBE yang berada di Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat, Senin (27/10/2025) .  SPPBE ini rencananya mulai beroperasi mulai awal November, dengan kuota sementara mencapai 15 ton.   

TRIBUN-MEDAN. COM, KERAJAAN- Kabupaten Pakpak Bharat kini sudah mempunyai Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) yang berada di Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat, Senin (27/10/2025) .

SPPBE ini resmi diluncurkan langsung oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Partai Golkar, Lamhot Sinaga, serta Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor serta Direktur PT Naga Mas Gasindo yang menjadi bagian dari SPPBE ini.

Menurut Direktur PT Naga Mas Gasindo, Herianto Sinaga menyebut SPPBE ini mulai beroperasi pada bulan November mendatang.

Saat ini SPPBE akan mendapat jatah kuota gas Elpiji sebanyak 15 ton, dan mampu mengisi 5.600 tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram.

"Untuk kapasitasnya saat ini 15 ton. Nanti setelah 3 bulan, akan terus bertambah, dan maksimalnya di angka 30 sampai 40 ton, " ujarnya.

Kehadiran SPPBE ini akan mencakup 4 wilayah yakni Dairi, Pakpak Bharat, Singkil, dan Subulussalam.

"Sehingga para agen yang ada di 4 wilayah ini, tidak perlu jauh lagi mengisi tabung gas elpiji 3 kilogram ke wilayah Kabupaten Karo. Sehingga bisa mengurangi biaya operasional para agen, " tutupnya.

Sementara itu, dalam sesi wawancara, Lamhot Sinaga mengatakan jumlah kuota gas secara nasional mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

"Memang kuota gas kita dari tahun ke tahun secara nasional dari tahun ke tahun itu turun ya. Di tahun 2023 mulai dari angka 8,5 juta mmfcd (Million Standard Cubic feet per day). Kemudian turun di tahun 2024, 2025. Hanya 8,2 (juta). Namun ini yang menjadi masalah besar saat ini, " ujar Lamhot dalam sesi wawancara.

Kemudian, Lamhot juga menyebut banyak penyaluran Elpiji 3 kilogram tidak tepat sasaran. Sehingga pihaknya kini tengah mengatur tata kelola kepada pemerintah agar tepat sasaran.

"Kemudian kita bagaimana agar memperbanyak untuk kebutuhan nasional. Karena menurut hitungan kita, itu diangka 8,5 juta lebih untuk kebutuhan nasional untuk Elpiji 3 kilogram subsidi. Ini yang sekarang manjadi dorongan kami di DPR, untuk memenuhi kebutuhan secara nasional, " jelasnya.

Di Sumatera Utara sendiri, Lamhot menyebut bahwa jumlah kuota gas Elpiji dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hal itu berbanding terbalik dengan jumlah kuota secara nasional.

"Meskipun secara nasional itu turun, namun khususnya di Sumatera Utara itu kuotanya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Ini akan terus kita perjuangkan, agar kuota setiap tahunnya naik, " katanya.

Selain SPPBE ini, Lamhot menyebut akan terus mendatangkan investor - investor khususnya di bidang pertanian.

"Tadi saya sudah diskusikan dengan pak bupati, bahwa kalau ada investasi di bidang ketahanan pangan. Tadi saya sudah tawarkan untuk ekstrak jahe. Pakpak Bharat ini kan daerah hortikultura. Jadi daerah hortikultura ini merupakan bagian penting dalam rangka menopang Asta cita Presiden Prabowo, " tutup Lamhot.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved