Berita Nasional

3 Peringatan Buat Menkeu Purbaya Gaya Bicaranya yang Ceplas-ceplos, Transparan Harus Ada Remnya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini menjelma menjadi idola baru bagi masyarakat Indonesia.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
KESEHARIAN MENKEU - Menteri keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu(10/9/2025). Purbaya menyebut direktur utama dari masing-masing bank himbara tersebut justru pusing setelah menerima aliran dana kas negara sebesar Rp200 triliun. 
Ringkasan Berita:3 Peringatan Menkeu Purbaya
 
  1. Sinyal disonansi, karena keterbukaan, kejujuran, keberanian
  2. Jangan sampai terlalu maju atau jangan sampai ada kesan bahwa tidak ada koordinasi
  3. Kadang-kadang publik tidak siap apalagi dalam sistem politik di Indonesia yang sangat rentan dengan isu-isu ini

 

TRIBUN-MEDAN.com - Tiga peringatan disematkan untuk Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa terkit gaya komunikasinya yang santai dan ceplas-ceplos.

Hal itu diungkapkan guru besar komunikasi politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Karim Suryadi.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini menjelma menjadi idola baru bagi masyarakat Indonesia.

Gaya bicaranya dalam memimpin sebagai seorang Menteri Keuangan nampaknya disukai oleh masyarakat.

Baca juga: Detik-detik Sopir Ambulans Mendadak Meninggal Usai Antar Jenazah, Dikenal Ringan Tangan

Terlebih gebrakan demi gebrakan yang diciptakan Menkeu Purbaya selalu mendapat dukungan yang membuat masyarakat puas.

Purbaya Yudhi Sadewa memang memiliki gaya yang santai dan ceplas-ceplos.

Dia juga menunjukkan transparansi dan keterbukaannya terkait isu-isu finansial negara.

Hal yang lebih menggebrak lagi adalah Menkeu Yudhi membuka line aduan masyarakat melalui nomor WhatsApp.

Siapa saja yang memiliki keluhan terkait kendala-kendala pajak atau bea cukai bisa mengadu ke nomor yang tercantum di media sosial Menkeu Purbaya.

Baca juga: KRONOLOGI Keributan di El Clasico, Lamine Yamal Jadi Sasaran Pemain Real Madrid

Purbaya pun juga sudah menangani setiap aduan yang datang dari masyarakat meski mencapai ribuan keluhan.

Gebrakan dan cara komunikasi Menkeu Purbaya terhadap masyarakat ini rupanya mendapat peringatan dari guru besar komunikasi politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Karim Suryadi.

Prof Karim menyoroti gaya kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang belakangan ini menyita perhatian publik. 

Ia menyoroti gaya keterbukaan dan komunikasi blak-blakan Purbaya dalam mengungkap berbagai isu fiskal ke publik. 

Baca juga: ARSENAL Kedinginan di Puncak Klasemen Liga Inggris 2025-26, Man United Keluar Lagi dari 5 Besar

Selain itu, guru besar itu juga mewanti-wanti kepada Menkeu Purbaya soal gaya komunikasinya tersebut.

Sikapnya, dinilai positif oleh sebagian besar kalangan yang mengharapkan transparansi kebijakan keuangan negara. 

Namun, ada juga sisi negatifnya yang perlu diwaspadai oleh Purbaya. 

Menurut Karim, gaya khas Purbaya itu justru bisa berpotensi mengganggu stabilitas pasar maupun koordinasi antar pejabat.

Untuk itu, ia juga memerlukan 'rem' dari gaya komunikasi 'koboinya'.

"Yang pertama, sinyal disonansi, karena keterbukaan, kejujuran, keberanian, Menteri Purbaya ini bisa saja menyentuh sisi-sisi negatif yang bisa memancing ketegangan pasar maupun ketegangan dari pejabat lain. 

Soal Whoosh misalnya, soal dana pemda yang mengendap contoh lain. 

Ini kan ada riak. jangan sampai riak2 itu mengganggu stabilitas pasar," ujar Karim seperti dikutip dari TV One pada Minggu (26/10/2025). 

Purbaya juga dinilai merupakan bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo Subianto yang membutuhkan keseimbangan politik. 

Apabila Purbaya terlalu maju dalam membuat gebrakan dapat memberi kesan ada ketegangan di internal pemerintahan Prabowo. 

"Yang kedua, jangan lupa karena menteri ini bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo, maka jangan sampai terlalu maju atau jangan sampai ada kesan bahwa tidak ada koordinasi sehingga menabrak satu sama lain," lanjutnya. 

Selain itu, Purbaya harus hati-hati dengan komunikasinya kepada publik.

Sebab, terkadang publik tidak siap dalam memaknai apa yang disampaikan pejabat, apalagi isu fiskal.

"Yang ketiga, tak kalah penting adalah, kita tahu keberanian itu sangat penting apa lagi mengungkap sesuatu yang selama ini tersembunyi. 

Dan kita tahu dunia fiskal ekonomi keuangan itu dunia yang dingin, kaku dan berjarak. 

Dengan dibuka ini, kadang-kadang publik tidak siap apalagi dalam sistem politik di Indonesia yang sangat rentan dengan isu-isu ini," pungkasnya. 

Kendati demikian, Karim tetap memuji gaya komunikasi Purbaya yang ceplas-ceplos alias transparan. 

Hal itu bisa membawa semangat positif untuk pemerintah. 

"Maka menurut saya, sisi komunikasi publiknya, dimensi politik dari komunikasi publiknya harus diteruskan, kejujurannya, keterbukannya harus diteruskan. 

Yang perlu dijaga adalah dimensi fiskalnya, dimensi teknis dari fiskalnya, jangan sampai keterbukaan ini menabrak poin-poin yang harus dijaga. 

Kejujuran yang dibingkai dengan strategi," pungkasnya.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved