Berita Nasional

TAK Gentar Disentil Hasan Nasbi, Menkeu Purbaya Serang Balik: Pemerintah Stabil Kecuali di Mata Dia

Menkeu Purbaya serang balik sindirannya itu dengan data untuk mengembalikan sentimen kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Tangkapan layar Kompas TV
SERANGAN BALIK PURBAYA - Menanggapi sentilan dan kritikan Hasan Nasbi, Menteri Keuangan Purbaya menjawabnya dengan menunjukkan gambar indeks hasil survei kepercayaan masyarakat ke pemerintah justru naik dengan gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos atau bak koboi. Purbaya menyerang balik Hasan Nasbi, dengan mengatakan bahwa kini pemerintah stabil di mata masyarakat kecuali di mata Hasan Nasbi. 

"Makanya banyak demo-deo besar-besaran. Tapi ketika mulai balik, mereka juga senang ke pemerintah. Jadi sepertinya saya koboy, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas pemerintah Bapak Presiden. Jadi saya enggak berani gerak sendiri," kata Purbaya.

Menurutnya gaya koboi-nya itu justru bagian perpanjangan tangan Presiden Prabowo.

"Jangan dianggap, saya koboi. Saya pepanjangan tangan dari Bapak Presiden, kira-kira begitu, dengan versi yang lebih halus malah," katanya.

Purbaya mengaku memastikan ke Presiden Prabowo bahwa belanja akan tepat waktu.

"Saya pernah bilang ke beliau, saya akan pastikan belanjanya tepat waktu. Dia bilang, "Go aehad aja jalan." Kenapa? Karena kita perlu ekonomi yang lebih cepat di triwulan keempat tahun ini. Sudah mulai kelihatan kan? Saya harus harapkan ke depan lebih bagus lagi. Saya tidak mencampuri kebijakan mereka ya, tapi memastikan bahwa penyerapan angarannya tepat, karena uang uangnya kan ada, biayanya untuk saya ada costnya. Makasih ya," ujar Purbaya.

Sebeluimnya Hasan Nasbi, mengingatkan pentingnya menjaga etika komunikasi antarpejabat di ruang publik.

Ia menilai gaya komunikasi Menkeu Purbaya yang kerap menyinggung pejabat lain secara terbuka dapat berdampak buruk pada citra dan soliditas pemerintahan.

“Kalau bicara dalam konteks pemerintah, sesama anggota kabinet sebaiknya tidak saling menyerang di depan umum. Karena itu bisa melemahkan pemerintah,” ujar Hasan melalui channel YouTube pribadinya, Sabtu 25 Oktober 2025.

Menururt Hasan gaya komunikasi Purbaya yang ceplas-ceplos memang berhasil menarik perhatian publik dan mencairkan suasana.

Namun, ia mengingatkan dalam jangka panjang, pendekatan semacam itu bisa menimbulkan kegaduhan.

“Kalau setiap hari nyetrum orang, nanti akan ada backfire lama-lama karena semua orang sudah disetrum gitu loh dan yang disetrum ini mungkin nanti akan melakukan fightback,” ujar Hasan Nasbi.

Ia mencontohkan bagaimana perdebatan antara Purbaya dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Hal itu katanya bisa menjadi awal dari ketegangan yang memperlihatkan ketidaksatuan pemerintah di mata publik.

Menurutnya, kondisi semacam ini justru bisa mengikis kepercayaan masyarakat terhadap soliditas pemerintah.

“Sekarang aja kan gubernur Jawa Barat fightback, nanti gubernur mana lagi yang fightback dan nanti takutnya menteri mana lagi juga fightback. Nah di hadapan publik akan kelihatan bahwa pemerintah tidak tidak solid,” ucapnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved