Breaking News

Berita Nasional

UPDATE Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Jajaki Pihak Terkait untuk Klarifikasi

KPK mengonfirmasi telah mengundang dan meminta keterangan dari sejumlah pihak.

HO / Tribun Medan
DUGAAN KORUPSI - Kabar terbaru soal dugaan korupsi atau mark up proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menjajaki sejumlah pihak terkait untuk diundang dalam hal klarifikasi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kabar terbaru soal dugaan korupsi atau mark up proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menjajaki sejumlah pihak terkait untuk diundang dalam hal klarifikasi.

KPK mengonfirmasi telah mengundang dan meminta keterangan dari sejumlah pihak.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan pemanggilan para pihak ini sangat penting untuk mengungkap konstruksi perkara secara utuh.

"Dalam penyelidikan perkara terkait dengan KCIC, tim penyelidik melakukan permintaan keterangan dengan mengundang sejumlah pihak, tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini," kata Budi kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Wajahnya Makin Kurus, Vidi Aldiano Pamit Dulu dari Dunia Hiburan: Semoga Kalian Terima Keputusan Gue

Menurut Budi, setiap informasi dan konfirmasi yang diberikan oleh pihak-pihak terundang akan sangat membantu tim penyelidik dalam menelusuri dugaan tindak pidana dalam proyek strategis nasional tersebut.

"Sehingga dari setiap keterangan, informasi, dan konfirmasi yang disampaikan kepada tim penyelidik tentunya akan sangat membantu untuk mengungkap perkara ini," ujarnya.

Budi menyebut sejauh ini proses permintaan keterangan berjalan lancar.

"Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif," imbuhnya.

Baca juga: Sedang Salat di Masjid, Wanita Muda di Lampung Dicabuli Seorang Pria, Polisi Dalami Motifnya

Ia menilai sikap kooperatif tersebut menjadi langkah positif dalam penyelidikan perkara ini. 

Meski demikian, Budi menegaskan tim penyelidik tidak akan berhenti dan masih akan terus menelusuri pihak-pihak lain yang relevan.

Budi menolak memerinci siapa saja pihak yang telah dimintai keterangan, termasuk saat dikonfirmasi apakah pihak dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) termasuk yang telah dipanggil sebelumnya.

Ia beralasan, perkara ini masih dalam tahap penyelidikan sehingga materi dan detil lengkap belum bisa disampaikan kepada publik.

Baca juga: Miris, Anjing Diikat Kaki dan Mulutnya hingga Dikarungi di Solo, Diduga Korban Jual Beli Lewat KA

"Terkait dengan materi ataupun pihak-pihak yang diundang untuk dimintai keterangan, saat ini kami belum bisa, belum bisa menyampaikan detilnya secara lengkapnya seperti apa, karena ini memang masih di tahap penyelidikan," jelasnya.

Fokus utama KPK saat ini, lanjut Budi, adalah menemukan adanya dugaan peristiwa pidana terlebih dahulu. 

Jika dalam proses ini ditemukan kecukupan alat bukti, barulah perkara dapat dinaikkan ke tahap penyidikan untuk menetapkan tersangka.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved