Berita Viral

NASIB Sulasno Tipu Warga Rp 700 Ribu Agar Cair Bansos, Ngaku-Ngaku Petugas PKH, Kini Babak Belur

Penipuan berkedok bansos terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.  Pelaku bernama Sulasno, warga Desa Randuagung . 

Foto tangkapan layar video
NGAKU PETUGAS PKH - Pria bernama Sulasno tertunduk di depan warga yang jengah usai memergoki dugaan penipuan berkedok petugas PKH. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Pakel, Gucialit, Lumajang. 

Sang dalang membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.

Siapa Dwi Hartono?

Dwi Hartono merupakan seorang motivator dan pengusaha.

Dalam akun media sosialnya, DH menuliskan profesi sebagai pengusaha property, perkebunan, trading, pendidikan dan E-commerce.

DH juga memiliki dua perusahaan.

Salah satu perusahaan milik DH bergerak di bidang aplikasi bimbingan belajar (bimbel) online.

Sementara itu, DH pernah menjadi tersangka dalam kasus pemalsuan ijazah dan nilai untuk memasukkan lima mahasiswa di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Dilansir dari artikel yang tayang di Kompas.com pada 20 Juni 2012, DH ditetapkan merupakan mahasiswa FK Unissula angkatan 2004.

Ia melakukan manipulasi nilai mata pelajaran IPA lima mahasiswa agar bisa masuk ke FK serta menjadi joki saat ujian masuk.

DH mengaku melancarkan aksinya sejak 2006.

Ia melakukan kecurangan itu melalui sebuah lembaga bimbingan belajar dengan tarif masuk Rp 50 juta hingga hampir Rp 1 miliar.

Baca juga: Inter Milan Ngamuk Pekan Pertama Liga Italia 2025-2026, Pesta Gol ke Gawang Torino

Baca juga: Suami Tak Sengaja Pergoki Istri Selingkuh, Berawal saat Pasang CCTV untuk Memantau Anak

Dalam keterangannya Ferry mengaku hanya sebagai perantara dari tim marketing bimbel dengan imbalan Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per orang.

Dilansir dari Warta Kota, DH dikabarkan tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Adapun sebelumnya Polda Metro Jaya membekuk otak utama penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank Pembantu Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37).

Keempat otak pelaku itu adalah berinisial DH, YJ, AA dan C.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved