Berita Nasional

Inilah 9 Nama Korban Tewas Insiden Demo DPR, Ada yang Nasibnya Dituduh Sebagai Intel Polisi

Sebanyak 9 orang meninggal dunia dalam aksi unjuk rasa berujung anarkis di sejumlah daerah di Indonesia pada 25 Agustus-1 September 2025.

Istimewa
MAHASISWA TEWAS - Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Jawa Tengah angkatan 2024 bernama Iko Juliant Junior tewas penuh luka lebam. 

Rheza sempat dibawa ke RSUP Dr. Sardjito, namun nyawanya tak tertolong. Ayahnya, Yoyon Surono, menemukan luka-luka mencurigakan saat memandikan jenazah:

Leher kiri diduga patah

Perut kanan terdapat bekas pijakan sepatu PDL

Luka lecet di tangan, kaki, punggung, kepala bocor, dan bekas sayatan

Hingga kini, keluarga belum menerima penjelasan resmi terkait penyebab pasti luka-luka tersebut

7. Sumari

Sumari, seorang penarik becak berusia 60 tahun di Surakarta, meninggal dunia dalam gelombang demonstrasi yang terjadi pada 29 Agustus 2025. Ia bukan peserta aksi, melainkan warga biasa yang terkena dampak langsung dari kericuhan.

Sumari sedang tidur di becaknya di pinggir jalan saat demonstrasi berlangsung. Ia terkena paparan gas air mata yang ditembakkan aparat untuk membubarkan massa. Diduga mengalami serangan jantung dan kambuhnya asma, sehingga nyawanya tidak tertolong

8. Andika Lutfi Falah

Andika Lutfi Falah, pelajar kelas 11 SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang, meninggal dunia setelah mengalami luka berat dalam kerusuhan demonstrasi di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Andika pamit kepada keluarga untuk pergi ke sekolah seperti biasa. Tanpa sepengetahuan orang tua, ia ikut aksi demonstrasi di Jakarta.  Ia mengalami benturan benda tumpul di bagian belakang kepala, menyebabkan koma

Sempat dirawat intensif di RS Dr. Mintoharjo, namun meninggal dunia pada Sabtu, 30 Agustus 2025

9. Iko Juliant Junior 

Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2024, meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025, dalam kondisi yang memicu kejanggalan dan pertanyaan publik.

Pada Sabtu, 30 Agustus, Iko pamit kepada ibunya untuk pergi ke kampus mengenakan baju PDH DPM dan membawa jas almamater. Ia sempat memberi kabar bahwa akan menuju Polda Jateng untuk menjemput teman yang ditahan usai aksi demonstrasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved