Berita Viral

TERUNGKAP Motif Pembunuhan Sahroni Sekeluarga, Ternyata Dendam Gegara Uang Rp 750 Ribu

Misteri motif pembunuhan satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat, kini mulai terungkap.

Editor: Juang Naibaho
Kolase Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
TAMPANG PELAKU PEMBUNUHAN - Jajaran Polres Indramayu bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar berhasil mengungkap kasus pembunuhan berencana yang sempat menghebohkan masyarakat di Indramayu. 

Warga yang curiga langsung melapor setelah komunikasi dengan keluarga Sahroni terputus selama beberapa hari.

Sahroni diketahui mengelola usaha sarang burung walet setelah pensiun. Sementara Budi sebelumnya bekerja di bank sebelum membuka toko grosir bersama sang istri. 

Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan, keluarga Haji Sahroni dibunuh dengan cara sadis, yakni korban diikat dan dibekap sebelum akhirnya dikuburkan di halaman rumah.

Jejak pelaku bahkan tercecer di sejumlah ruangan dalam rumah Sahroni.

"Pada hari Senin, sekitar 17.00 berdasarkan informasi dari pelapor dilakukan penggalian gundukan tanah, dari hasil ditemukan lima jenazah," kata AKP Tarno.

Menurutnya kondisi jenazah sudah hampir tidak bisa dikenali. Polisi menduga satu keluarga tersebut sudah tewas sejak beberapa hari sebelum ditemukan. 

"Kondisinya lumayan sudah rusak karena diperkirakan sudah beberapan hari," katanya.

Ia juga mengungkap bahwa kondisi di dalam rumah sangat berantakan.

"Kondisi di beberapa bagian ada yang berantakan," katanya.

Menurutnya dalam rumah tersebut hanya dihuni oleh Sahroni, Budi, Euis, dan dua anak kecil. "Sampai saat ini informasi yang kami terima justru lima jenazah itulah penghuninya," katanya.

Seorang kerabat, Roemah (57) bercerita soal kondisi jenazah Budi. Roemah merupakan salah satu saksi yang pertama kali menemukan jasad keluarga Sahroni. 

Ia mengatakan, Budi ditemukan dengan kondisi tangan dan kaki diikat. "Pas saya lagi malam sama polisi, Mas Budi diikat ininya (tangan), kakinya diikat," katanya.

Menurut dia, Budi tewas setelah dianiaya dalam kamar. "Dihantamin di kamar tidur. Ada bercak darah katanya tuh," katanya.

Hal ini senada dengan pernyataan AKP Tarno yang menyebut penyidik mengamankan barang bukti berupa ember, cangkul, seprei, dan terpal.

Menurut Tarno terdapat bercak darah di seprei dan terpal. Sedangkan Sahroni, menurut Roemah, dibekap menggunakan sarung. "Satunya, bapaknya dibekap pakai sarung," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved