Macan Tutul Kabur

Gunung Tangkuban Parahu Tempat Pelarian Macan Tutul Lembang Berjarak 20 Km dari Kota Bandung

Macan tutul Lembang Park & Zoo yang kabur ke Gunung Tangkuban Parahu sempat terlihat drone thermal dan menghilang. Pencarian dihentikan.

Editor: Array A Argus
Pinterest/Sudhir Shivaram Photography
HEWAN BUAS- Macan tutul merupakan hewan buas yang memiliki daya jelajah hingga ratusan kilometer. Ia aktif berburu pada malam hari.(Pinterest/Sudhir Shivaram Photography) 

Pada puncaknya terdapat kawah aktif yang menjadi daya tarik wisatawan, dengan suhu rata-rata sekitar 17°C pada siang hari dan 2°C pada malam hari.

Daya Jelajah Macan Tutul

Panthera pardus melas, atau macan tutul Jawa adalah subspecies yang sangat terkenal dan asli Indonesia.

Hewan buas ini merupakan hewan endemik Pulau Jawa.

Macan tutul Jawa hidup di hutan-hutan tropis dan pegunungan di Pulau Jawa, terutama di kawasan yang masih memiliki tutupan hutan lebat seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Halimun Salak, Gunung Slamet, Gunung Prahu, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Bromo Tengger Semeru.

HEWAN BUAS- Macan tutul termasuk kategori hewan buas. Di Indonesia, ada subspesies namanya Phantera pardus melas yang merupakan macan tutul Jawa.(Pinterest/Oliverjasmin)
HEWAN BUAS- Macan tutul termasuk kategori hewan buas. Di Indonesia, ada subspesies namanya Phantera pardus melas yang merupakan macan tutul Jawa.(Pinterest/Oliverjasmin) (Pinterest/Oliverjasmin)

Baca juga: Pasutri Ini Miliki Hobi Menyeramkan, Pelihara Hewan Buas hingga Makan Telur Buaya, Sontak Viral

Macan tutul (Panthera pardus) adalah hewan soliter dengan daya jelajah wilayah yang luas.

Di Indonesia, khususnya macan tutul Jawa, wilayah jelajahnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan kilometer persegi tergantung ketersediaan mangsa dan habitat.

Macan tutul Jawa hidup di hutan tropis pegunungan dengan ketinggian 130-2.590 meter di atas permukaan laut, termasuk di Taman Nasional dan kawasan konservasi lain yang tersebar di Pulau Jawa.

Mereka aktif berburu pada malam hari dan mengenal wilayah jelajah yang cukup besar untuk mencari mangsa seperti kijang, babi hutan, dan primata.

Baca juga: Warga Desa Mardinding Heboh, 2 Ekor Sapi Mati Dimangsa Hewan Buas

Daya jelajah macan tutul biasanya ditandai oleh wilayah jelajah individu jantan yang lebih besar dibanding betina.

Wilayah ini dapat mencapai puluhan kilometer persegi dan bahkan hingga lebih dari 100 km⊃2;, tergantung pada ketersediaan makanan dan kondisi habitat.

Macan tutul menggunakan jejak, cairan urine, dan kotoran sebagai tanda wilayahnya.

Hal yang harus diperhatikan jika bertemu dengan macan tutul

Bertemu dengan macan tutul, terutama di habitat asli mereka, merupakan situasi yang harus dihadapi dengan hati-hati.

Berikut hal-hal yang sebaiknya dilakukan:

  • Jangan panik dan hindari bergerak secara tiba-tiba.
  • Jangan membelakangi atau berlari, karena ini dapat memicu insting predatornya untuk mengejar.
  • Tetap berdiri tegak dan tunjukkan sikap dominan dengan mengangkat tangan atau benda di atas kepala.
  • Berbicaralah dengan suara keras dan tegas untuk mencoba mengusir macan tutul tersebut.
  • Jika memungkinkan, secara perlahan mundur sambil tetap menghadap macan tutul.
  • Jangan mencoba mendekati atau memberi makan macan tutul.
  • Jika macan tutul melakukan serangan, bertahanlah menggunakan benda apapun dan berusaha membela diri.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved