Berita Viral
Dituduh Ancam Pertahanan Siber, Ferry Irwandi Merasa Dikepung TNI hingga DPR, Khawatirkan Nasib Anak
Pihak TNI bahkan blak-blakan akan mengambil langkah hukum terhadap Ferry Irwandi.
Yang lebih berbahaya, tambah Gusti, karena Ferry menolak klarifikasi, video bohong itu terus diputar berulang-ulang di medsos.
"Dan akhirnya bisa dianggap benar oleh rakyat," ujar Gusti.
Menurut Gusri, Ilmu Psikologi Komunikasi sudah membuktikan fenomena ini.
"Di mana dikenal sebagai The illusory truth effect (Hasher et al., 1977; Fazio et al., 2015)" tulis Gusti.
Illusory truth effect, jelas Gusti adalah efek psikologi ketika orang menjadi percaya sama kebohongan, cuma karena kebohongan itu diulang-ulang terus.
"Pertama kali dibuktikan tahun 1977 lewat riset di Villanova University and Temple University," tambah Gusti.
"Jadi, kalau Ferry benar-benar tidak punya maksud memecah belah bangsa, kenapa dia menolak klarifikasi?" tanya Gusti.
Menurut Gusti dia sudah meminta Ferry sebanyak 13 kali untuk klarifikasi. "13 kali Saya Minta Klarifikasi, Ferry Irwandi Menolak. Kalau Bukan untuk Memecah Belah Bangsa, Kenapa Takut Klarifikasi?' tanya Gusti.
Menurut Gusti menolak klarifikasi sama dengan membiarkan kebohongan dipercaya rakyat dan tujuan tercapai:
"Provokasi, kebencian → konflik → kerusuhan → REVOLUSI untuk menggulingkan pemerintah. Jika benar demikian maka .. Apa yang terjadi bukan sekadar salah ucap melainkan FITNAH yang terencana dan sangat berbahaya bagi bangsa," papar Gusti.
"Repost jika kalian masuk dalam BARISAN WARAS. Saya berjuang untuk Sila ke-3 Pancasila : Persatuan Indonesia" ujarnya.
Gusti juga mengatakan disinformasi yang diciptakan Ferry ini sangat berbahaya.
Bahkan menurut Gusti atas permintaannya agar Ferry melakukan klarifikasi, Ferry justru mengancam dirinya.
"Disinformasi = Bahaya, Bikin Chaos Negara. Kalau Benar, tidak menambah kalimat dari video asli TNI-Polri dengan sengaja), tinggal Klarifikasi Aja kan? Kok Malah Ngancam saya?," kata Gusti.
Menurut Gusti, ia tidak sedang ribut personal dengan siapapun tapi menyoroti perilaku berbahaya.
"Saya tidak sedang ribut personal dengan siapapun. Yang saya soroti adalah perilaku berbahaya: menyebarkan disinformasi, fitnah, dan kebencian," katanya.
"Kalau dibiarkan, ini akan terus memecah rakyat melawan aparat, bahkan melawan negara. Itu bukan demokrasi, tapi tirani," ujar Gusti.
Gusti mengatakan kritik sehat harusnya pakai data dan klarifikasi. "Provokasi justru menebar permusuhan dan membahayakan bangsa. Mari sama-sama jaga ruang publik. Stop disinformasi, stop fitnah, stop kebencian," kata Gusti.
Saat ditanya mengapa Ferry melakukan semua itu, Gusti Aju menjelaskan bahwa sesuatu yang tidak bisa dibuktikan adalah gosip.
Sehingga ia tidak mau terlalu jauh ke sana. "Kecuali saya ada tulisan tangan Ferry. Kalau gak ada kan jadi gosip," katanya.
Namun yang menjadi fokus Gusti Aju adalah perilaku-perilaku yang bisa menimbulkan provokasi massa.
"Dan sekarang negara kita itu sedang panas gitu. Dengan adanya provokasi-provokasi itu, akhirnya pertanyaan gue adalah ini mau di bawa ke mana? Mau memperjuangkan apa? Kalau mau memperjuangkan aspirasi enggak perlu dong ada provokasi-provokasi emosional," kata Gusti.
Gusti juga melihat pola yang dilakukan Ferry di postingan media sosialnya tentang keadaan dirinya usai tampil di acara Inews TV.
"Pola-pola ini yang gua lihat. 'Wish Me Luck' 'Doain gue ya' 'Eh gua udah sampai rumah dengan aman ya'. Ini kan seperti potongan-potongan puzzle ya. Bahwa dia mengungkap apa kata-kata TNI meskipun salah gitu ya, enggak 100 persen benar," katanya.
Hal itu katanya menjadi sebuah framing, meski tanpa ada kata-kata eksplisit daru Ferry.
"Seolah-olah Ferry diancam oleh siapa gitu kan. Dia habis memberikan pernyataan kebetulan ada video tentang TNI. Terus kemudian update kondisinya Nah, ini ke mana arahnya?" kata Gusti.
Sebab menurut Gusti, pola yang dimainkan Ferry bisa menimbulkan kemarahan masyarakat.
"Ini kan akhirnya bisa menimbulkan kemarahan masyarakat. Sehingga berpotensi terjadi benturan antara massa dan TNI yang berdampak pada pertahanan negara dan ekonomi nasional,"ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Sosok Wahyu Widodo, Hakim Menangis Bacakan Vonis 20 Tahun ke Pembunuh Balita di Jombang |
![]() |
---|
Beda Pendapat Eks Kabais Soleman Ponto dengan Kapuspen TNI soal Ferry Irwandi,Bukan Darurat Militer |
![]() |
---|
Alasan Menko Yusril, Ferry Irwandi yang Kerap Suarakan 17+8 Tuntutan Rakyat tak Bisa Dipolisikan TNI |
![]() |
---|
Oknum Polisi 'Malas' di Cikarang Utara: Maling Motor Ditangkap Warga tapi Diminta Dilepaskan |
![]() |
---|
DUGAAN Alasan Utama di Balik Pencopotan Sri Mulyani, Ekonom: Purbaya Bukan Orang yang Tepat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.