Berita Viral

APA MOTIF Dosen Meilanie Buitenzorgy Nekat Menyoroti Pendidikan Wapres Gibran?

Nama Meilanie Buitenzorgy, dosen IPB University, menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyebut pendidikan Wakil Presiden Gibran setara anak SD

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa/Instagram Buitenzorgy/ipb.ac.id
Nama Meilanie Buitenzorgy, dosen IPB University, menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyebut pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setara lulusan SD. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Nama Meilanie Buitenzorgy, dosen IPB University, baru-baru ini mendadak menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang menyebut pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setara dengan lulusan Sekolah Dasar (SD).

Pernyataan tersebut memicu perdebatan luas di media sosial dan kalangan akademisi, serta menimbulkan pertanyaan serius mengenai proses penyetaraan ijazah luar negeri bagi tokoh publik.

Kontroversi ini membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam dunia pendidikan dan politik.

Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, pernyataan Meilanie Buitenzorgy telah menggugah kesadaran publik akan pentingnya verifikasi terhadap latar belakang pendidikan para pejabat publik.

Sebelumnya Baca: NASIB Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB Viral Usai Sebut Pendidikan Wapres Gibran Rakabuming Setara SD

DOSEN IPB VIRAL - Sosok Meilanie Buitenzorgy sebut pendidikan Gibran setara SD, Kamis (25/9/2025).
DOSEN IPB VIRAL - Sosok Meilanie Buitenzorgy sebut pendidikan Gibran setara SD, Kamis (25/9/2025). (Instagram Buitenzorgy/ipb.ac.id)

Awal Mula Kontroversi

Meilanie mengunggah analisisnya di media sosial, menyatakan bahwa pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School (Singapura) dan UTS Insearch (Australia) tidak setara dengan jenjang SMA di Indonesia.

Ia lantas mempertanyakan keabsahan penyetaraan ijazah luar negeri yang dimiliki Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi dasar legalitasnya dalam mengikuti kontestasi politik nasional.

“Pendidikan yang ditempuh Gibran tidak memenuhi standar SMA Indonesia, sehingga penyetaraannya patut dipertanyakan,” tulis Meilanie dalam unggahannya yang telah menyebar luas dan menjadi perdebatan publik.

Respons IPB University

Direktur Kerjasama, Komunikasi, dan Pemasaran IPB University, Alfian Helmi, menegaskan bahwa opini Meilanie adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili institusi.

Meski demikian, pihak kampus berencana mengundang Meilanie untuk berdiskusi dan mengonfirmasi pernyataannya.

“Opini yang disampaikan oleh saudari Meilanie Buitenzorgy sepenuhnya merupakan pendapat pribadi,” ujar Alfian dalam keterangannya kepada TribunnewsBogor.com, dikutip Minggu (28/9/2025).

“Sebagai institusi, kami akan menempuh langkah persuasif untuk berdiskusi dan mengonfirmasi pernyataan-pernyataannya,”sambungnya.

Sebelumnya Baca: SOSOK Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB Simpulkan Gibran Cuma Sebatas Tamat SD, Kini Dipanggil Kampus

Profil Akademik Meilanie Buitenzorgy

Dr. Meilanie Buitenzorgy merupakan akademisi dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang Ekonomi Politik Lingkungan.

Ia menyelesaikan S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB pada tahun 1999.

Kemudian ia melanjutkan studi S2 di Wageningen University, Belanda, dan meraih gelar PhD atau S3 dari University of Sydney, Australia, dengan fokus pada Environmental and Resource Economics.

Minat penelitiannya mencakup isu-isu ekonomi lingkungan, dan ia telah menulis setidaknya lima artikel ilmiah yang terdaftar di Google Scholar.

Meilanie dikenal sebagai dosen yang aktif dalam diskusi publik dan memiliki kepedulian terhadap transparansi dalam proses politik.

Baca juga: NASIB Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB Viral Usai Sebut Pendidikan Wapres Gibran Rakabuming Setara SD

Dampak dan Reaksi Publik

Pernyataan Meilanie tidak hanya memicu diskusi akademik, tetapi juga menjadi bahan perdebatan di media sosial.

Sebagian publik mendukung keberanian Meilanie dalam menyuarakan pendapatnya, sementara yang lain mempertanyakan motif dan akurasi analisisnya. 

Nama Meilanie dan IPB University pun sempat menjadi trending topic di berbagai platform digital.

Di tengah sorotan ini, isu penyetaraan ijazah luar negeri pun kembali menjadi perhatian.

Banyak pihak menilai perlu adanya transparansi dan standar yang jelas dalam proses penyetaraan, terutama bagi pejabat publik yang menempati posisi strategis di pemerintahan.

Apa Motif Meilanie Buitenzorgy Menyoroti Pendidikan Gibran Rakabuming Raka?

Berikut beberapa poin dirangkum Tribun-medan.com, yang menjelaskan latar belakang dan motifnya:

1. Motif Akademik dan Regulatif

- Kritik terhadap penyetaraan ijazah luar negeri: Meilanie mempertanyakan keabsahan ijazah Gibran yang diperoleh dari institusi luar negeri seperti Orchid Park Secondary School (Singapura) dan UTS Insearch (Australia). Menurutnya, keduanya tidak memenuhi syarat sebagai lembaga yang dapat mengeluarkan school leaving certificate resmi.

- Merujuk regulasi resmi: Ia mengacu pada Peraturan Mendikbudristek No. 50 Tahun 2020 yang mengatur penyetaraan ijazah asing. Meilanie menilai bahwa ijazah Gibran tidak memenuhi standar penyetaraan yang sah menurut regulasi tersebut.

- Analisis berbasis data dan perbandingan: Untuk memperkuat argumennya, Meilanie bahkan membandingkan ijazah anaknya yang lulus dari Elizabeth Macarthur High School di Australia, yang secara eksplisit mencantumkan "High School" sebagai bukti kelulusan.

2. Motif Etis dan Sosial

- Kekhawatiran terhadap transparansi politik: Meilanie menyampaikan bahwa ijazah tersebut menjadi dasar legalitas Gibran untuk maju dalam kontestasi politik. Ia tampaknya ingin mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam proses verifikasi pendidikan pejabat publik.

- Panggilan akademik untuk klarifikasi publik: Sebagai dosen IPB dengan gelar PhD dari University of Sydney, Meilanie merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan analisis kritis berbasis regulasi dan sistem pendidikan internasional.

3. Reaksi Kampus dan Konsekuensi

- Pernyataan pribadi yang viral: IPB University menegaskan bahwa analisis Meilanie adalah opini pribadi, bukan sikap institusi. Namun, pihak kampus tetap memanggilnya untuk berdiskusi secara persuasif.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: PAKAR POLITIK Sebut Gibran Sulit Dampingi Prabowo Lagi di Pilpres 2029, Ada 2 Faktor Kemungkinan

Baca juga: Blak-blakan Jokowi Tegas Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Bantah Motif Untuk Lindungi Diri

Baca juga: BANTAHAN SMPN 1 Surakarta Soal Tudingan Gibran Cuma Lulusan SD: Gibran Lulusan Sini Ada Ijazahnya

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved