SOSOK Raffles Panjaitan, Komisaris Inhutani V yang Diperiksa KPK, Sempat Diamankan saat OTT

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok Raffles Brotestes Panjaitan menjadi sorotan dalam pusaran kasus dugaan suap terkait kerja sama pengelolaan kawasan hutan yang melibatkan PT Inhutani V.

Kasus ini terbongkar setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) medio Agustus 2025 lalu.

Raffles Panjaitan, yang menjabat sebagai Komisaris PT Inhutani V, dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Kamis (9/10/2025) hari ini. 

Ia tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, sekitar pukul 09.45 WIB untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, atas nama RBP selaku Komisaris PT Inhutani V dan seorang saksi dari pihak swasta bernama KAM," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

Berdasarkan informasi, saksi Kamsiya tiba di gedung komisi antirasuah pada pukul 10.10 WIB.

Sosok Rafles Panjaitan

Dikutip dari laman Inhutani V, Raffles Brotestes Panjaitan lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara (Sumut) pada 10 Juli 1959. 

Ia menjabat sebagai Komisaris PT Inhutani V sejak 26 Maret 2021. 

Raffles merupakan lulusan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor angkatan ke-22.

Ia kemudian meraih gelar magister di bidang Manajemen Kehutanan dari Aberdeen University, Skotlandia, Inggris.

Pengalamannya mencakup berbagai tugas seperti rehabilitasi hutan, konservasi keanekaragaman hayati, serta perlindungan dan penyelidikan hutan.

Sebelum duduk di kursi Komisaris Ihutani V, Raffles menjabat sebagai Tenaga Ahli Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga: OTT KPK di PT Inhutani V, 9 Orang Ditangkap Termasuk Direksi, Berikut Profil Pejabat Inhutani V

Nama Raffles sempat masuk dalam daftar pihak yang diamankan saat operasi senyap KPK pada Rabu. Total KPK mengamankan 9 orang ketika itu.