Berita Viral

Ketakutan Febrianto, Dihantui dan Disuruh Ziarah ke Makam AP, Harus Minta Maaf ke Keluarga Korban

Keduanya bersepakat transaksi sebesar Rp 300 ribu untuk dua kali hubungan badan.

(Sripoku.com)
FEBRIANTO DAN ANTI - Pelaku pembunuhan Febrianto (kiri), Anti korban pembunuhan (kanan). Dalam pengakuannya kepada penyidik, Febrianto mengungkapkan bahwa ia mengenal korban melalui salah satu grup sosial media "Open BO" (Open Booking). Keduanya bersepakat transaksi sebesar Rp 300 ribu untuk dua kali hubungan badan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan Anti Puspita Sari yakni Febrianto.

Dalam pengakuannya kepada penyidik, Febrianto mengungkapkan bahwa ia mengenal korban melalui salah satu grup sosial media "Open BO" (Open Booking).

Keduanya bersepakat transaksi sebesar Rp 300 ribu untuk dua kali hubungan badan.

Setelah itu keduanya melakukan hubungan badan sebanyak satu kali. 

Namun, ketika pelaku mengajak berhubungan untuk yang kedua kali, korban menolak.

"Pelaku yang tersinggung dan marah kemudian menyumpal mulut korban menggunakan manset hitam,

mencekik leher korban hingga korban tak berdaya, lalu mengikat kedua tangan korban dengan jilbab wama pink," isi data dari kepolisian. 

RILIS PELAKU -- Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Johannes Bangun saat memimpin rilis penangkapan pelaku pembunuhan Anti Puspitasari sambil menunjukkan bukti rekaman CCTV korban bersama pelaku datang ke hotel Lendosis, Kamis (16/10/2025). Johannes mengungkapkan handphone korban dibuang pelaku.
RILIS PELAKU -- Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Johannes Bangun saat memimpin rilis penangkapan pelaku pembunuhan Anti Puspitasari sambil menunjukkan bukti rekaman CCTV korban bersama pelaku datang ke hotel Lendosis, Kamis (16/10/2025). Johannes mengungkapkan handphone korban dibuang pelaku. (Tribunsumsel.com/ Rachmat Kurniawan)

Bantah jual motor korban

Adapun Febrianto ditangkap di kampung halamannya di Desa Sidomulyo jalur 18 jembatan IV Kec, Muara Padang Banyuasin.

Febrianto mengaku setelah melakukan pembunuhan ia mengambil handphone serta motor korban untuk menghilangkan jejak.

"Saya gak jual pak (motornya). Saya pakai buat melarikan diri, handphone saya buang di sungai," ujar Febrianto dalam video tersebut.

Motor milik korban ditemukan petugas di sebuah gudang milik warga dengan posisi terkunci stang dan plat nopolnya sudah dilepas.

Setelah bertemu dan melakukan kencan di kamar, korban menolak melayani pelaku untuk kedua kalinya serta meminta meninggalkan kamar tersebut.

Karena kesal Febrianto langsung membekap mulut korban sampai kehabisan nafas, serta mengikat tangannya.

Setelah membunuh korban, pelaku langsung pulang ke rumahnya di Muara Padang menggunakan motor korban.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved