Berita Viral

Murkanya Dedi Mulyadi Tahu Ada Orangtua Bela Anak Merokok, Bela Kepsek SMAN 1 Cimarga

Dedi Mulyadi sangat menyalahkan orang tua murid yang terang-terangan membela anak mereka ketika salah. 

IG Dedi Mulyadi/TribunBanten
DEDI MULYADI - Kolase foto Kang Dedi Mulyadi yang murka soal kasus siswa SMAN 1 Cimarga lapor polisi lantaran tak terima ditegur oleh Kepala Sekolah karena ketahuan merokok, Kamis 16 Oktober 2025. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus siswa SMAN 1 Cimarga yang ditegur karena merokok kemudian membuat laporan ke polisi membuat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi murka. 

Dedi Mulyadi sangat menyalahkan orang tua murid yang terang-terangan membela anak mereka ketika salah. 

Dirinya menegaskan jika anak tersebut berada di lingkungan sekolah, maka orang tua harus siap menerima apapun yang dialkukan oleh pihak sekolah.

Termasuk menghukum siswa yang melanggar aturan sekolah. 

Salah satunya seperti yang dialami oleh ILP siswa SMAN 1 Cimarga yang kedapatan merokok. 

ILP dipukul oleh Dini Fitria selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga karena ketahuan merokok di kantin sekolah. 

SISWA MOGOK SEKOLAH - Aksi mogok sekolah dilakukan 630 siswa SMAN 1 Cimarga pada Senin (13/10/2025). Kepsek, Dini Fitria, pasrah.
SISWA MOGOK SEKOLAH - Aksi mogok sekolah dilakukan 630 siswa SMAN 1 Cimarga pada Senin (13/10/2025). Kepsek, Dini Fitria, pasrah. (Instagram/infojawabarat - Tribun Banten/Misbahudin)

ILP yang tak terima di pukul pun melapor kejadian ke orang tuanya dan berujung lapor ke polisi. 

Tentu hal ini sangat membuat Dedi Mulyadi murka pada orang tua siswa.

"Maka kita harus menerimanya ketika pulang sekolah anak kita mendapatkan hukuman dari gurunya, kita harus beri hukuman lagi agar anak kita merasa bahwa dirinya melakukan tindakan yang salah," kata Dedi Mulyadi dilansir dari akun instagram pribadi Dedi Mulyadi, Kamis (16/10/2025). 

"Bukan sebaliknya kita melakukan pembelaan karena kalau kita melakukan pembelaan dan kita menyalahkan gurunya maka anak itu sudah merasa anak itu boleh melakukan tindakan apapun termasuk tindakan yang melanggar, karena orangtua melindungi," jelasnya.

Bercermin dari kasus ini, Dedi Mulyadi menyinggung akan membuat aturan khususnya untuk wilayah Jawa Barat saat orang tua menyerahkan anaknya ke sekolah harus menandatangani surat pernyataan.

Dalam surat pernyataan tersebut berisikan tentang wali murid tidak boleh mempidanakan guru yang memberikan hukuman dengan tujuan memberikan pendidikan.

"Ini adalah bagian dari membangun kesetaraan serta ikatan hubungan yang kuat guru dengan orangtua siswa,"  katanya.

Terakhir, Dedi Mulyadi mengatakan jika mendidik anak merupakan kewajiban semua, jika di rumah kewajiban orang tua jika di sekolah maka sudah menjadi kewajiban guru.

"Yang membuatnya keluar dari sistem kehidupan yang semestinya dia jalani sebagai anak remaja. Mendidik anak kewajiban kita semua, di sekolah kewajiban guru, di rumah kewajiban orangtuanya," imbuhnya.

Nasib Siswa

Kasus Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga yang dipukul Kepsek karena ketahuan merokok tetap kena sanksi meski sudah minta maaf kepada Kepsek Dini Fitria.

Kasus pemukulan yang dilakukan Kepsek SMAN 1 Cimarga kepada siswa nya berinisial I karena ketahuan merokok ini berujung siswa mogk sekolah.

Namun kini keduanya saling memafkan satu sama lain.

Meski demikian, siwa yang ketahuan merokok tersebut akan tetap disanksi.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang SMA Dindik Banten, Adang Abdurrahman

"Untuk siswa tetap ada sanksi, yaitu teguran. Guru BK sudah menangani dan orangtua juga sudah menerima. Jadi, siswa tetap diberi pembinaan karena kesalahannya merokok, tetapi kasus kekerasan yang dilakukan kepala sekolah tetap kami proses secara terpisah," ujar Adang di SMAN 1 Cimarga, Rabu (15/10/2025) dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, lanjut Adang, Dinas Pendidikan juga telah memfasilitasi mediasi antara pihak sekolah, siswa, dan orangtua agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.

"Alhamdulillah, kami sudah bertemu dengan orangtua siswa dan pihak-pihak terkait. Kami sedang menyamakan persepsi agar masalah ini bisa diselesaikan dengan baik," kata Adang.

Rocky Gerung Justru Puji Gubernur Andra Soni

Alih-alih membela Kepsek SMAN 1 Cimarga, Rocky Gerung justru puji kebijakan Gubernur Andra Soni.

Rocky Gerung mengatakan jika tindakan Gubernur Banten sudah betul karena membela siswa.

"Sudah betul tindakan Gubernur Banten yang mendisiplinkan kepala sekolahnya," kata Rocky Gerung seperti dikutip dari YouTubenya pada Rabu (15/10/2025). 

Hal ini menurutnya tindakan tegas untuk melindungi peserta didik.

"Gubernur Banten, dia bagus betul, dia memulai satu upaya untuk memihak pada si murid, karena si murid itu dianiaya maka yang mesti kena sanksi adalah gurunya dan terutama adalah kepala sekolahnya. Itu udah bener tuh," lanjutnya.

Bahkan Rocky Gerung meminta masyarakat untuk berhenti membully Gubernur Banten itu.

"Jadi, jangan bully gubernurnya, karena gubernur udah bener," tambahnya. 

Harusnya menurut Rocky gerung kasus ini dibawa ke persidangan.

"Dalam kasus ini, harus dibawa pada persidangan etik atau persidangan disiplin, yaitu semacam pengadilan. Dan dalam pengadilan baru diputuskan sanksi apa yang mesti diberikan pada si murid," pungkasnya. 

Namun Rocky Gerung justru tak menyoroti siswa yang merokok, ia lebih menyoroti murid.

"Ada aturan bahwa dilarang merokok, dilarang merokok ada sanksinya tuh, tetapi bukan itu masalahnya, masalahnya kemudian netizen mem-bully si murid. Korban didukung teman-temannya menganggap bahwa tindakan itu adalah tindakan yang tidak pedagogis. Kepsek tidak boleh melakukan kekerasan terhadap murid, kan berlaku prinsip, guru kencing berdiri, murid kencing berlari," kata Rocky dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada Rabu (15/10/2025).

Menurutnya teman-temannya yang mogok sekolah akibat dari Kepsek pukul siswa itu adalah hak murid.

"Jadi, kadang kita terjebak ke dalam suasana, siswa merokok berarti kepala sekolah harus melakukan kekerasan fisik. Tidak, dia salah merokok, tetapi yang dibela oleh teman-temannya adalah hak si murid itu untuk tidak disiksa oleh si guru," jelasnya. 

Terakhir Rocky mengatakan jika harusnya guru lebih mendisiplikan muridnya bukan menunjukkan kekerasan.

"Kemarahan massal bisa tanpa kelurusan berpikir lagi. Jadi, kita mesti tahu bahwa setiap tindakan yang sudah diatur di dalam peraturan sekolah ya jalankan aja mau dikeluarkan muridnya itu soal disiplin. Tapi, kekerasan tidak boleh ditunjukkan atau dipamerkan. Apalagi diperlihatkan secara kasar di depan teman-temannya," lanjutnya.  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved