Berita Viral

MENKEU Purbaya Bongkar Kesalahan Dedi Mulyadi, Pastikan Gubernur Jabar Diperiksa

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membongkar kesalahan Dedi Mulyadi dan pastikan Gubernur Jawa Barat itu bakal diperiksa

kolase istimewa
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa tidak ada dana pemerintah provinsi yang disimpan dalam bentuk deposito, baik di Bank BJB maupun bank lain. Pernyataan ini disampaikan setelah Dedi mengecek langsung ke Bank Indonesia pada Rabu (22/10/2025). (Kolase Istimewa) 

TRIUBUN-MEDAN.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membongkar kesalahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Adapun Menkeu Purbaya bongkar kesalahan hingga pastikan Gubernur Jabar itu diperiksa.

Menkeu Purbaya bongkar kesalahan Dedi Mulyadi dalam mengelola keuangan.

Hal ini merupakan buntut dari pemapara data bank sentral soal uang mengendap di bank per September 2025.

Dana mengendap di bank milik Pemprov Jabar mencapai Rp 4,17 triliun. Atas data itu, Dedi Mulyadi membantah.

Ia bahkan sempat menyuruh Menkeu Purbaya untuk membuktikannya.

Namun Purbaya ogah disuruh-suruh oleh Gubernur Jabar KDM.

Sampai akhirnya Dedi pun melakukan safari ke sejumlah tempat guna mengkonfirmasi data Purbaya.

Baca juga: Akhirun Piliang Sebut Topan Ginting Dapat Fee 4 Persen dari Nilai Proyek Tender Jalan di Sumut


Ia mendatangi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sampai bertemu pihak Bank Indonesia.

Hasilnya ternyata data yang dipaparkan Purbaya benar nyata.

"Yang ada adalah pelaporan keuangan di tanggal 30 september ada dana yang tersimpan di kas daerah dalam bentuk giro sebesar Rp 3,8 triliun," kata Dedi Mulyadi.

Selain itu ada juga deposito Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Sisanya dalam bentuk deposito BLUD di luar kas daerah yang menjadi kewenangan BLUD masing-masing," katanya.

Namun kini menurut KDM, uang tersebut sudah terserap digunakan untuk belanja daerah.

"Jadi uang yang diendapkan itu tidak ada, karena uang Rp 3,8 triliun ini hari ini sudah dipakai. Untuk bayar proyek, gaji pegawai, belanja perjalanan dinas, belanja bayar listrik, belanja bayar air, belaja pegawai outsourcing," katany

Baca juga: Pelaku Siapkan Kayu untuk Habisi Melky, Reka Ulang Pembunuhan Pengusaha Muda Lakukan 27 Adegan 

Tetapi rupanya langkah Dedi Mulyadi justru menjadi senjata makan tuan bagi dirinya sendiri.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap ada kesalahan KDM dalam mengelola keuangan.

Purbaya hingga kini tak mau melakukan koordinasi dengan kepala daerah yang protes terhadap data tersebut.

"Gak, bukan urusan saya itu, biar aja BI yang kumpulin data, saya cuma pakai data bank sentral aja," katanya.

Ia menyuruh para kepala daerah yang protes untuk langsung bertanya ke BI.

"Tanya aja ke BI. Itu kan data dari bank bank mereka juga. Mereka gak mungkin monitor semua account satu per satu," katanya.

Baca juga: Istri Pasang CCTV dan Pura-pura Pergi ke Luar Negeri, Suami Ketahuan Bawa Sekretaris ke Rumah

Purbaya pun mengungkap kesalahan Dedi Mulyadi.

Menurutnya langkah Dedi menyimpan uang tersebut di giro justru membuat rugi.

"Ada yang ngaku katanya uangnya bukan di deposito tapi di giro, malah lebih rugi lagi," katanya.

Purbaya menerangkan dengan disimpan di giro maka bunga akan lebih rendah.

"Bunganya lebih rendah kan kenapa dichekin di giro kalau gitu," katanya.

Ia pun memastikan Dedi Mulyadi akan segera diperiksa BPK.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved