Berita Viral

RELAWAN MBG Geruduk Dapur SPPG, Kesal Gaji Dipotong Rp 130 Ribu Jadi Rp 100 Ribu, Lembur Tak Cair

Para relawan MBG mengeluhkan gaji yang dipotong dan lembur yang tidak dibayar. 

|
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
Relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan memprotes upah meraka yang diduga disunat oleh kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sombalabella. Jumat, (24/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Para relawan MBG mengeluhkan gaji yang dipotong dan lembur yang tidak dibayar. 

Para relawan menggeruduk dapur SPPG di Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (24/10/2025) pagi.

Para relawan marah dan mencari keberadaan kepala dapur yang diduga memotong gaji mereka serta tidak membayarkan upah lembur.

Dikutip dari informasi Kompas.com, Senin (27/10/2025), persoalan baru muncul, yakni yang terjadi di Jalan Mappajalling Daeng Kawang.

Puluhan relawan ini datang ke dapur SPPG di Jalan Mappajalling Daeng Kawang sekitar pukul 09.00 WITA.

Mereka menuding FR, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pemotongan gaji dan keterlambatan pembayaran.

“Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami,” kata Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi sesuai dengan peran mereka.

Koordinator dapur dijanjikan mendapat upah Rp 150.000 per hari, sementara relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG dijanjikan Rp 130.000 per hari.

Namun, dalam praktiknya, mereka menerima jumlah yang lebih rendah dan mengaku tidak pernah mendapatkan bayaran lembur meski bekerja hingga malam hari.

“Gaji awal Rp 150.000 untuk Koordinator Dapur tetapi yang kami terima cuma Rp 130 ribu dan ini kami mau dipotong lagi jadi Rp 120.000. Kalau gaji relawan biasa (juru masak dan petugas pengantar MBG) awalnya mereka menerima Rp 120.000 dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 100.000 padahal janji awalnya Rp 130.000  perhari,” ungkap Daeng Lebang.

Baca juga: ALASAN Fideli Amin Bunuh dan Bakar Istrinya di Ladang Tebu: Cekcok dan Sering Ditolak Berhubungan

Baca juga: PETANI SAMOSIR Laporkan Kasat Reskrim ke Propam Polda Sumut, Terkait Ini❓

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dan akan menindaklanjuti keluhan para relawan.

“Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan dan akan memastikan hak para relawan terpenuhi,” kata Maulana, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.

Relawan geruduk kantor SPPG

Relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan memprotes upah meraka yang diduga disunat oleh kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sombalabella. Jumat, (24/10/2025).

Program MBG (Makan Bergizi Gratis) merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi.

Program ini dijalankan dengan menyediakan makanan sehat dan bergizi tanpa biaya.

Setiap jabatan dalam program ini memiliki fungsi penting yang saling mendukung agar kegiatan berjalan efektif.

Ketua program berperan sebagai pemimpin utama yang mengoordinasikan seluruh kegiatan, mengambil keputusan strategis, dan memastikan tujuan program tercapai.

Wakil ketua membantu ketua dalam pelaksanaan tugas serta menggantikan perannya bila berhalangan.

Sekretaris bertanggung jawab mengatur administrasi, menyusun laporan kegiatan, serta mengelola komunikasi internal.

Bendahara mengatur keuangan program, mulai dari perencanaan anggaran, pencatatan pemasukan dan pengeluaran, hingga pelaporan dana secara transparan.

Selain itu, terdapat koordinator lapangan yang mengawasi pelaksanaan distribusi makanan agar sesuai standar gizi dan kebersihan, serta tim logistik yang mengatur penyediaan bahan makanan, peralatan, dan transportasi.

Divisi humas dan dokumentasi berperan membangun citra positif program melalui publikasi, menjalin kerja sama dengan pihak eksternal, dan mendokumentasikan seluruh kegiatan.

Seluruh jabatan ini bekerja secara terpadu untuk memastikan bahwa tujuan utama program yaitu memberikan akses makanan bergizi secara merata kepada masyarakat dapat terwujud dengan baik dan berkelanjutan.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-jatim

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved