Sosok dan Rekam Jejak Yosgernold Tarigan, Mantan Wartawan Kini Jadi Plt Kajari Madina

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok Yosgernold Tarigan, mantan wartawan yang kini jadi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mandailing Natal (Madina).

Inilah sosok Yosgernold Tarigan, dulu seorang jurnalis yang kini menjadi Plt Kajari Madina.

Yos Tarigan, sapaan karibnya, baru sehari menjabat Kajari Madina, Selasa (28/10/2025).

Ia langsung memimpin upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025 sebagai momentum mengenang semangat persatuan dan kebangsaan.

‎Hari pertama menjabat Plt Kajari Madina, Yos Arnold Tarigan membacakan pesan dan amanat Jaksa Agung RI ST Burhanuddin dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

‎Yos Arnold Tarigan menegaskan pentingnya meneladani semangat Sumpah Pemuda dalam setiap langkah dan tanggung jawab sebagai pelopor perubahan penegakan hukum.

Sebab, keadilan sejati hanya lahir dari keikhlasan  dan hati nurani.

‎Koordinator Bidang Intelijen Kejati Sumut itu mengingatkan, nilai-nilai perjuangan pemuda 28 Oktober 1928 menjadi inspirasi menjaga integritas, profesionalisme, dan semangat kebangsaan di lingkungan Korps Adhyaksa.

‎“Semangat Sumpah Pemuda 1928 harus kita wujudkan melalui kerja nyata, dedikasi dan tanggung jawab dalam pelayanan hukum yang berkeadilan. Tema tahun ini, Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu, menjadi pengingat kejayaan bangsa hanya bisa dicapai melalui kolaborasi,” kata Yos.

‎Yos Tarigan, panggilan akrab bagi wartawan itu juga mengajak seluruh pegawai menjadikan momen Sumpah Pemuda sebagai refleksi diri dalam memperkuat komitmen terhadap tugas penegakan hukum yang bersih dan berpihak pada keadilan.

‎ “Sebagai jaksa, kita bukan hanya menegakkan hukum tetapi juga menjaga kepercayaan publik dengan bekerja jujur dan profesional,” ujar Yos kepada wartawan mengawali tugas pertama di Kejari Madina.

Sosok Yosgernold Tarigan

Sebelum menjadi seorang jaksa, Yos Tarigan pernah berkuliah sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di Univesitas Sumatera Utara pada 2006 silam.

Ia kemudian menjadi wartawan di salah satu media cetak di Medan.

Dia mengakui profesi sebelumnya menjadi wartawan  memudahkannya mendapatkan informasi lebih awal. Baik itu untuk keperluan membuat berita atau peluang kerja baru.