Berita Viral
Pengakuan Mabes Polri terkait Anggotanya Terpapar Radikalisme,LGBT, Irjen Anwar: Iya,Kita Harus Akui
Mabes Polri tidak menutup diri terkait masalah yang ada di personal Korps Bhayangkara. Terpapar paham radikalisme, intoleransi hingga LGBT
TRIBUN-MEDAN.com - Mabes Polri tidak menutup diri terkait masalah yang ada di personal Korps Bhayangkara.
Polri mengakui ada anggotanya yang terpapar paham radikalisme, intoleransi, lesbian, gay hingga Transgender (LGBT).
Hal tersebut terang-terangan diungkap Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (AsSDM) Kapolri, Irjen Anwar.
Ringkasan Berita:Menguak Sejumlah Masalah di Polri
- Mabes Polri mengakui ada anggotanya yang terpapar faham radikalisme, intoleransi, Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
- Kegiatan Polisi Cinta Sunnah (PCS) yang berujung pada penyebaran paham Wahabi.
- Anggota yang terdeteksi terpapar LGBT baru diketahui ketika sudah ada masalah dan dikenakan sanksi
- Polwan kedapatan terpapar paham radikal hingga keluar sebagai anggota Polri.
Irjen Anwar mengungkapnya dalam kegiatan seminar bertajuk 'Rekonstruksi Jati Diri Bangsa Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Polri Sadar Berkarakter' yang digelar pada Rabu (15/10/2025) lalu yang dikutip dari akun Youtube Divisi Humas Polri.
"Apakah ada masalah di Polri? Ada. Jadi saya harus jujur mengatakan, berkaitan dengan SSDM polri, masalah apa yang kita hadapi? Satu, masalah intoleransi, masalah radikal, kan gitu kan? Apakah polri sudah terpapar? Iya. Kita harus akui," kata Anwar.
Dia mencontohkan salah satu kasus yakni seorang polisi wanita (polwan) yang pernah kedapatan terpapar paham radikal hingga keluar sebagai anggota Polri.
Lalu, contoh lainnya terkait kegiatan Polisi Cinta Sunnah (PCS) yang berujung pada penyebaran paham Wahabi.
"Jadi, doktrinnya adalah melaksanakan Sunnah Nabi Muhammad Saw tapi dipelencengkan. Karena memang untuk masuk ke sebuah kegiatan itu harus menunjukkan yang benar, yang ujungnya adalah Wahabi. Wahabi itu apa? Teroris. Di sini ada di kepolisian," ucapnya.
Oknum Anggota LGBT
Selain masalah radikalisme, Anwar juga masalah lainnya terhadap anggota Polri yakni LGBT.
Hingga kini, dia mengaku masih kesulitan untuk mendeteksi anggota yang terpapar LGBT.
Dia bahkan mengaku sedang mencari alat yang dapat mendeteksi LGBT.
Sebab, deteksi melalui jejak digital masih sulit dilakukan.
Baca juga: Duduk Perkara Nikita Mirzani dengan Reza Gladys, Langkah Hukum NIkmir Setelah Divonis 4 Tahun
"Saya masih mencari, di mana sih alat untuk bisa mendeteksi itu. Rupanya kita belum punya. Mungkin nanti kita mencari ke situ (teknologi)" ucapnya.
Hal ini karena anggota yang terdeteksi terpapar LGBT baru diketahui ketika sudah ada masalah dan dikenakan sanksi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.