Berita Viral

Hasto Kristiyanto: PDIP Menolak Keras Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto

Hasto Kristiyanto, menegaskan PDIP menolak keras rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden Soeharto.

Editor: AbdiTumanggor
Foto Kolase Istimewa
Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, mengenang masa sulit yang dialami keluarganya saat berupaya memakamkan sang ayah, Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, di Taman Makam Pahlawan (TMP) setelah wafat pada tahun 1970. Hal itu disampaikan Megawati di hadapan para akademisi dan delegasi dari 30 negara dalam seminar internasional peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). (Foto Kolase Istimewa) 

PDI-P mempertanyakan prosedur dan dasar pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.

MY Esti Wijayanti, Ketua DPP PDI-P sekaligus Wakil Ketua Komisi X DPR, menyebutkan bahwa usulan tersebut merupakan sebuah kontradiksi yang dapat menimbulkan pemahaman bahwa aktivis reformasi 1998 yang menggulingkan Soeharto dianggap melawan pahlawan nasional.

Esti juga menyoroti status korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada masa Orde Baru, seperti Marsinah, aktivis buruh yang juga diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Menurutnya, pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto harus melalui verifikasi yang ketat dan tidak bisa disetujui begitu saja tanpa mempertimbangkan aspek historis dan moral.

Pandangan PSI yang Mendukung Soeharto

Berbeda dengan PDI-P, PSI menilai Soeharto layak menerima gelar pahlawan nasional karena keberhasilannya dalam memimpin Indonesia selama masa Orde Baru.

Bestari Barus, politikus PSI, menyoroti pencapaian Soeharto seperti swasembada pangan, stabilitas ekonomi, dan pembangunan infrastruktur besar-besaran.

Ia mengkritik penolakan dari beberapa elite PDI-P yang dianggapnya subjektif dan tidak objektif dalam menilai sejarah.

Menurut Bestari, pemerintah memiliki mekanisme dan tim penilai yang komprehensif untuk menentukan siapa yang layak menerima gelar pahlawan nasional.

Proses dan Keputusan Pemerintah

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah mempelajari daftar 40 nama yang diusulkan untuk menerima gelar pahlawan nasional, termasuk nama Soeharto.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa keputusan akan diumumkan pada waktunya setelah melalui proses penilaian yang matang oleh Dewan Gelar dan Tanda Jasa.

Selain Soeharto, beberapa nama lain yang diusulkan antara lain Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, dan sejumlah tokoh dari berbagai daerah dan latar belakang.

Usulan ini mencakup nama-nama yang telah diajukan sejak tahun-tahun sebelumnya dan masih dalam proses peninjauan.

Penolakan Terhadap Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved