Berita Viral

PENJELASAN Dokter Soal Bocah SD di Palembang Pulang Dengan Mata Merah dan Lebam

Bocah SD F (7) yang mengalami mata merah dan lebam sedang diselidiki polisi. 

Sripoku.com/ Andi Wijaya
MELAPOR - Orang Tua Siswi yang Diduga Menjadi Korban Penganiayaan Melapor ke Polrestabes Palembang, Senin (3/11/2025), pagi 

Dan pada kasus ini, yang diserang adalah mata anak tersebut.

Dan bisa jadi, sebelum matanya merah dan berdarah seperti itu, beberapa hari sebelumnya, badan akan demam, lemah, dan lesu.

Kondisi itu seharusnya ditangani dengan istirahat yang cukup, pernah aku minum air putih dan berobat ke dokter.

Sejalah penanganan awal yang baik seharusnya dilakukan sebelum mata menjadi merah dan bengkak dan pembuluh darah pecah sehingga berdarah.

Sebab itu harusnya dibawa langsung ke dokter untuk ditangani dan dilihat apa penyebabnya.

Tapi jika dibiarkan saja, maka mata akan merah dan pembuluh darahnya akan pecah.

Sebenarnya kondisi itu tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan kebutaan, hanya saja penyembuhannya akan lebih lama jika dibiarkan dan sembuh sendiri jika kondisi pembuluh darah pecah.

Pembuluh darah pecah itu karena bengkak dan peradangan itu, oleh sebab itu mata punya perlindungan alami dengan melindungi kornea mata menggunakan membran mata sehingga menghalangi darah atau kotoran masuk merusak mata.

"Yang perlu diwaspadai yakni jangan mengucek mata terlalu kuat dan sering karena bisa menggores kornea mata sebab jika kornea mata tergores maka itu yang akan menganggu penglihatan mata," tutup dr Riani.

Dokter Puskes Sebut Mata Merah Dampak Suspek Batuk Pertusis

Sementara itu dokter Puskesmas Gandus yang dikutip dari instagram walikota Palembang @ratudewa menyebut jika F pernah dibawa ibunya untuk periksa ke Puskesmas pada 27 Oktober lalu.

Saat itu ibunya mengatakan bahwa F sempat demam seminggu dan merah pada matanya baru terjadi pada sebagian kecil mata kiri dan memang sudah bengkak atau lebam.

Kemudian ibunya bertanya apa yang menyebabkan anaknya sakit tersebut.

Setelah diperiksa menggunakan stetoskop, ditemukan ada bunyi berisik pada paru F dan disusul dengan batuk berulang-ulang.

Dari hasil pemeriksaan dan sepengetahuan medis dokter, disimpulkan itu disebut sebagai suspek batuk pertusis atau rejan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved