INI KATA-KATA PAUS LEO XIV yang Membuat Seorang Imam Indonesia Serasa Terbang ke Langit

Bertemu dengan seorang paus adalah impian dan keinginan banyak orang, terutama bagi umat Katolik.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Rm. Aloys Budi Purnomo Pr, berkesempatan bertemu dengan Paus Leo XIV di Vatikan pada Rabu, 29 Oktober 2025. (Istimewa) 

Ia mengenang momen saat memperkenalkan dirinya kepada Paus dengan berkata, "Holy Father, I’am Aloys Budi Purnomo, diocesan priest of Semarang, Indonesia, Secretary for Interreligious Dialogue Commission of Indonesian Bishop Conference!"

Setelah itu, ia mencium tangan Paus dan menyerahkan kedua bukunya.

Respons Paus Leo XIV sangat mengejutkan dan membanggakan bagi Romo Budi.

Paus menyatakan, "Oh this is very important for the future. Yeah, based on Laudato Encyclal. Thank you very much!"

Mendengar kata-kata tersebut, Romo Budi merasa sangat tersanjung dan bahagia, seolah-olah ia terbang ke langit.

Makna Dokumen Nostra Aetate "Zaman Kita"

Nostra Aetate, yang berarti "Zaman Kita", adalah dokumen yang dihasilkan oleh Konsili Vatikan II pada tahun 1965.

Dokumen ini menjadi landasan penting dalam dialog antaragama dan hubungan antarumat beragama di seluruh dunia.

Sejak tahun 2008, Romo Budi yang berasal dari Keuskupan Agung Semarang telah menghayati dan mengamalkan ajaran Nostra Aetate, terutama saat menjabat sebagai Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan di Keuskupan Agung Semarang selama sebelas tahun.

Dokumen ini juga menjadi alasan utama yang membawa Romo Budi hingga bertemu dengan Paus Leo XIV, sebuah pencapaian yang sangat berarti dalam perjalanan spiritual dan akademisnya.

Aloys Budi Purnomo Pr berkesempatan bertemu dengan Paus Leo XIV
Rm. Aloys Budi Purnomo Pr, berkesempatan bertemu dengan Paus Leo XIV di Vatikan pada Rabu, 29 Oktober 2025. (Istimewa)

Dua Buku yang Diserahkan kepada Paus

Dalam pertemuan tersebut, Romo Budi menyerahkan dua buku yang menjadi refleksi akademisnya tentang model kepemimpinan ekoteologis interreligius.

Buku pertama adalah disertasi berjudul "A Model of Interreligious Ecotheological Leadership Model Based on the Laudato Si’ Encyclal in the Context of the North Kendeng Mountain Community".

Buku ini membahas model kepemimpinan ekoteologis interreligius yang berfokus pada perawatan Bumi sebagai rumah bersama.

Disertasi ini merupakan hasil studi Romo Budi selama dua tahun pada Program Doktor Ilmu Lingkungan di Universitas Katolik Soegijapranata (2019-2021).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved