SOSOK Damai Hari Lubis, Kadiv Hukum PA 212 Jadi Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi

Ringkasan Berita:

• Polda Metro Jaya menetapkan Damai Hari Lubis sebagai tersangka dalam perkara tudingan ijazah palsu Jokowi
• Damai Hari Lubis dikenal sebagai penulis, pengamat hukum, dan aktivis
• Ia pernah menjabat Ketua Divisi Hukum PA 212, organisasi lanjutan dari gerakan Aksi 212
• Sebelumnya Damai sudah dipanggil Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya terkait kasus ini

TRIBUN-MEDAN.COM,- Polda Metro Jaya menetapkan Damai Hari Lubis sebagai tersangka atas tudingan ijazah palsu Jokowi.

Damai Hari Lubis adalah seorang penulis dan pengamat hukum.

Ia juga dikenal sebagai aktivis yang sempat menjabat sebagai Ketua Divisi Hukum PA 212.

PA 212 atau Persaudaraan Alumni 212 merupakan organisasi yang terbentuk sebagai kelanjutan dari gerakan Aksi 212 atau Aksi Bela Islam 2 Desember 2016. 

Baca juga: Profil Mayjen TNI Krido Pramono, Akmil 1997 Jadi Pangdam VI/Mulawarman, Harta Kekayaan Rp 1 M

Dalam perkara tudingan ijazah palsu Jokowi, Damai Hari Lubis sudah pernah dipanggil Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya.

Kini, ia dijadikan tersangka bersama tujuh orang lainnya termasuk Roy Suryo.

Belum ada tanggapan dari Damai Hari Lubis soal kabar penetapan tersangka terhadap dirinya.

Namun media massa kian ramai dan menyoroti sepak terjang dari Damai Hari Lubis.

Sosok Damai Hari Lubis

Damai Hari Lubis adalah seorang penulis, aktivis dan pengamat hukum yang dikenal dengan sikap kritisnya terhadap berbagai isu sosial dan politik di Indonesia.

Ia kerap menyuarakan pandangan dengan perspektif hukum, keadilan sosial, dan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat kecil.

Baca juga: Profil Iris Hsieh, Influencer Taiwan Tewas di Hotel, Rapper Malaysia Namewee Terseret

Tulisan-tulisannya berfokus pada isu-isu penting seperti politik kekuasaan, ketidakadilan, dan supremasi hukum.

Dalam kariernya, Damai Hari Lubis juga dikenal sebagai aktivis dan pengamat hukum pidana dan politik.

Ia pernah menjadi Koordinator Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) dan aktif dalam berbagai pergerakan sosial-politik.

Selain itu, ia sering tampil sebagai pembicara dan komentator yang menyoroti kejanggalan dalam penanganan hukum di Indonesia, serta memberikan kritik pedas terhadap berbagai kebijakan negara.

Baca juga: SOSOK Pakubuwana XIV, Raja Jawa dari Solo Masih 22 Tahun, Tempuh S2 UGM