Berita Viral

SOSOK Indah Pertiwi Sorotan dalam Kasus OTT KPK di Ponorogo

Indah Pertiwi dikenal sebagai teman dekat Yunus Mahatma yang berperan dalam pencairan dana suap sebesar Rp 500 juta.

Editor: AbdiTumanggor
kolase/instagram Indah Pertiwi/Tribunnews.com
OTT KPK DI PONOROGO - OTT KPK di Ponorogo menyebabkan Dirut RSUD Ponorogo jadi tersangka bersama Bupati Sugiri Sukoco. Ada sosok Indah Pertiwi, perempuan yang menarik perhatian yang kabarnya juga terlibat dalam dugaan praktik jual beli jabatan di Pemkab Ponorogo. 

OTT KPK dan Sosok Indah Pertiwi di Ponorogo:

  • Indah Pertiwi, atau yang juga dikenal sebagai Indah Bekti Pertiwi (IBP), adalah sosok perempuan yang menjadi sorotan dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ponorogo, Jawa Timur. 
  • Kasus ini melibatkan sejumlah pejabat penting, termasuk Bupati Ponorogo Sugiri Sukoco, Sekretaris Daerah Agus Pramono, dan Direktur RSUD dr Harjono, Yunus Mahatma.
  • Indah Pertiwi dikenal sebagai teman dekat Yunus Mahatma yang berperan dalam pencairan dana suap sebesar Rp 500 juta yang menjadi bagian dari praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
  • Dalam laporan KPK, Indah berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim untuk mencairkan uang tersebut sebelum diserahkan kepada Bupati melalui perantara.
  • Selain keterlibatannya dalam kasus ini, Indah juga dikenal sebagai sosok pengusaha sukses di bidang peternakan dengan usaha bernama Omah Lembu Farm. 
  •  Ia aktif di media sosial dan dikenal sebagai salah satu "Crazy Rich" di Ponorogo, yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Bupati pada Pilkada 2024.

TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat (7/11/2025), mengungkap praktik jual beli jabatan yang melibatkan sejumlah pejabat penting. 

Di balik kasus ini, muncul sosok perempuan bernama Indah Pertiwi atau Indah Bekti Pertiwi (IBP) yang menarik perhatian publik karena perannya dalam proses pencairan dana suap.

Kronologi OTT KPK di Ponorogo

Kasus ini bermula pada awal tahun 2025 ketika terdengar kabar bahwa Direktur Utama RSUD dr. Harjono Ponorogo akan diganti.

Yunus Mahatma, yang saat itu menjabat sebagai Direktur RSUD, merasa khawatir akan pencopotan jabatannya.

Untuk mempertahankan posisi tersebut, Yunus menghubungi Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono, dan menyiapkan sejumlah uang untuk diberikan kepada Bupati Ponorogo, Sugiri Sukoco.

Pada Februari 2025, Yunus mulai menyerahkan uang sejumlah Rp400 juta kepada Bupati Sugiri melalui ajudan.

Selanjutnya, dari April hingga Agustus 2025, Yunus menyerahkan tambahan Rp325 juta kepada Sekda Agus Pramono.

Pada November 2025, Bupati Sugiri menagih uang sebesar Rp1,5 miliar kepada Yunus.

Pada tanggal 7 November 2025, KPK melakukan OTT dan menangkap tangan penyerahan uang Rp500 juta yang akan diserahkan kepada Bupati Sugiri.

Peran Indah Pertiwi dalam Kasus Suap

Dalam proses pencairan uang Rp500 juta tersebut, Yunus Mahatma tidak langsung mencairkan sendiri dana itu. Ia menggunakan jasa Indah Pertiwi, yang disebut sebagai "teman dekat" Yunus.

Indah berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika, untuk mencairkan uang tersebut.

Uang yang telah dicairkan kemudian diserahkan kepada Sugiri melalui kerabat Bupati berinisial NNK (Ninik).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved