Berita Viral

ALASAN Suku Anak Dalam Jambi Sering Adopsi Anak yang Dijual, Sebut Untuk Perbaiki Keturunan

Inilah alasan Suku Anak dalam (SAD) Jambi sering adopsi anak yang dijual disebut karena ingin perbaiki keturunan, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara kr

Instagram/Jambihits
Bilqis Ramdhani (4) berada diatas pangkuan masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) sambil menangis saat hendak diserahkan ke polisi di kawasan hutan Kecamatan Merangin, Jambi, Sabtu (8/11/2025), malam.(Instagram/Jambihits) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah alasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi sering adopsi anak yang dijual.

Adapun polisi menyebut alasan SAD melakukan adopsi.

Disebutkan polisi alasan SAD mengadopsi yakni untuk memperbaiki keturunan.

Ia juga menyebut jika penculik balita Bilqis sudah sering menjual anak ke SAD.

“Keterangannya, mereka hanya ingin memperbaiki keturunan. Itu alasan yang disampaikan kepada saya,” ujar Kasubnit Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Adi Gaffar.

Sementara itu, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jambi mengkritik polisi terkait adopsi balita Bilqis (4) sebagai 'perbaikan keturunan' SAD di Jambi.

Bilqis sebelumnya diculik di Makassar, Sulawesi Selatan dan melibatkan empat orang sehingga berada di kawasan SAD Jambi.

Ketua Pengurus Wilayah AMAN Jambi, Endang Kuswardani, menilai pernyataan itu tidak masuk akal dan cenderung mendiskreditkan masyarakat adat.

Baca juga: Menteri Geram Kelakuan Pendakwah Cium Anak Wanita, Muncul Pengakuan Gus Elham Sebenarnya

"Apa pun konteksnya, kita perlu dua pertanyaan dulu. Apakah benar pelaku itu Suku Anak Dalam, atau ada oknum lain yang menggunakan nama mereka? Jangan asal menyimpulkan," tegas Endang saat diwawancarai Tribun Jambi, Rabu (12/11/2025).

Menurutnya, tuduhan tersebut sangat merugikan citra masyarakat adat yang selama ini hidup sederhana dan jauh dari keterlibatan dalam tindak kejahatan seperti penculikan anak

Endang menduga, ada pihak tertentu yang memanfaatkan nama Suku Anak Dalam untuk kepentingan tertentu.

"SAD tidak mungkin tahu hal-hal seperti itu. Dari mana mereka mengenal konsep perbaikan keturunan lewat penculikan? Itu jelas tidak masuk akal," ujarnya.

Endang juga menyoroti pernyataan aparat kepolisian yang dinilai berlebihan dan tidak berdasar. 

"Kalau bicara soal perbaikan keturunan, logikanya di mana? Anak-anak yang diculik itu masih kecil. Apakah anak-anak bisa hamil? Kecuali kalau yang dimaksud orang dewasa, tapi ini bukan," tegasnya.

Pernyataan tersebut, menurut Endang, merupakan bentuk analisis yang keliru dan perlu dikaji ulang. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved