Berita Politik

Profil Ahmad Ali, Ketua Harian DPP PSI Ingin 'Menumbangkan' Nasdem, Pernah Dibidik KPK

Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali menegaskan ingin 'menumbangkan' Nasdem pada pemilu selanjutnya.

Editor: Array A Argus
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
DIBIDIK KPK- Ketua Harian PSI, Ahmad Ali pernah dibidik KPK dalam kasus dugaan gratifikasi atau korupsi dengan tersangka mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari. 
Ringkasan Berita:
  • Ahmad Ali, Ketua Harian PSI sekaligus mantan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem ingin 'menumbangkan' Nasdem pada Pemilu selanjutnya
  • Ia menegaskan pernyataannya bukan ajakan perlawanan terhadap Nasdem maupun Saan Mustopa
  • Ali menegaskan bahwa ia ingin mengalahkan Nasdem sebagai bentuk rivalitas politik untuk memotivasi kader

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Ahmad Ali menjadi sorotan usai dirinya menyinggung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di sela pra-rapat kerja wilayah PSI Jawa Barat di Purwakarta, Jumat (14/11/2025).

Ahmad Ali adalah mantan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem yang kini berlabuh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Di PSI, Ahmad Ali dipercaya menjabat sebagai Ketua Harian.

Baca juga: Profil Heimir Hallgrimsson, Dokter Gigi yang Kabarnya Jadi Incaran PSSI untuk Timnas Indonesia

Setelah menjabat sebagai Ketua Harian PSI, Ahmad Ali menegaskan bahwa ia akan membawa partai ini menang pada pemilu selanjutnya.

Ahmad Ali bahkan menegaskan bahwa ia akan 'menumbangkan' Nasdem di kancah politik.

Alasan Ali ingin menumbangkan Nasdem sebagai bentuk rivalitas politik.

"Ini harus di terjemahkan sebagai satu rivalitas politik. Jadi memotivasi kader (PSI)," kata Ali, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (15/11/2025).

Baca juga: Profil Dea Lipa alias Deni, Sister Hong dari Lombok Bikin Terkecoh Banyak Orang

Ketua Harian PSI Ahmad Ali saat ditemui di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).
Ketua Harian PSI Ahmad Ali saat ditemui di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Baca juga: Profil Erwin Saleh, Kadishub Medan yang jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi MFF

Ali mengatakan, apa yang disampaikannya itu bukan bentuk seruan perlawanan terhadap Nasdem, terlebih-lebih terhadap Saan Mustofa yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Nasdem.

"Saan Mustopa itu kan adik saya. Yang ngajak dia masuk NasDem itu saya. Terus kemudian saat itu saya bangga lah. Bahwa dia menggantikan saya sebagai wakil ketua umum," kata dia.

Meski mereka bersahabat, Ali akan berupaya agar PSI mendapatkan suara lebih banyak dari Nasdem pada pemilu mendatang.

Sebab, jika PSI kalah, Ali akan merasa rugi.

Baca juga: Profil Benny Iskandar, KadiskopUKM yang Ditetapkan Kejari Tersangka Dugaan Kasus Korupsi MFF

"Saya pasti orang yang paling merugi. Kalau kemudian ketika saya kalah dari Nasdem," imbuh dia.

Lantas, seperti apa profil Ahmad Ali ini?

Profil Ahmad Ali

Ahmad Ali adalah politisi kawakan asal Indonesia.

Ia lahir di Wosu, Morowali, Sulawesi Tengah pada tanggal 16 Mei 1969.

Saat ini, Ahmad Ali menjabat sebagai Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebelum menjabat sebagai Ketua Harian PSI, Ahmad Ali adalah Wakil Ketua Umum Partai Nasdem.

Baca juga: Profil Prof Nida Mufidah, Rektor UIN Antasari yang Merupakan Seorang Sejarawan

DIBIDIK KPK- Ahmad Ali, eks Wakil Ketua Partai Nasdem kini dibidik KPK atas kasus dugaan gratifikasi dengan tersangka Bupati Kutai Kertanegara.
DIBIDIK KPK- Ahmad Ali, eks Wakil Ketua Partai Nasdem kini dibidik KPK atas kasus dugaan gratifikasi dengan tersangka Bupati Kutai Kertanegara. (Instagram @madtu_madali)

Adapun latar pendidikan Ahmad Ali, ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. 

Karier politik suami dari Nilam Sari Lawira ini dimulai ketika ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Morowali dari Partai Patriot (2009-2014), kemudian bergabung ke Partai NasDem pada tahun 2013.

Lalu, Ali mencalonkan diri jadi Anggota DPR RI dari Nasdem dan terpilih untuk periode 2014-2019.

Kemudian, ia kembali terpilih untuk periode 2019-2024.

Baca juga: Profil Muhammad Mishbah, Pesepak Bola Muda yang Dipanggil Indra Sjafri Perkuat Timnas U-22

Pada Pemilu 2024, ia mencalonkan diri lagi dari Partai NasDem di Dapil Jakarta I, namun gagal mempertahankan kursinya.

Selain karier legislatifnya, Ahmad Ali juga mencalonkan diri sebagai calon gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada 2024 bersama Abdul Karim Al Jufri sebagai calon wakil gubernur, namun pasangan tersebut tidak berhasil meraih suara yang cukup.

Dalam Pilpres 2024, ia juga mendapat peran sebagai Kepala Pelatih dari salah satu tim kampanye.

Selain aktif di partai politik, putra pasangan H. Sun dan Hj. Sa'adia ini juga aktif di organisasi.

Baca juga: Profil Mayjen TNI Achmad Adipati Karna Widjaja, Staf Khusus KSAD Lulusan Inggris

Ahmad Ali pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Palu pada tahun 1998.

Ia juga anggota Pemuda Pancasila, di mana ia menjadi pengurus Pemuda Pancasila Cabang Sulawesi Tengah tahun 1999 dan Wakil Ketua Umum Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.

Selain aktif dalam berorganisasi, Ahmad Ali juga melakoni dunia usaha. Ia memiliki sejumlah bisnis di bidang pertambangan, perkebunan hingga perikanan, di antaranya PT Graha Mining Utama, PT Graha Agro Utama, PT Graha Istika Utama.

Pada 2000, ia pun menjadi anggota pengurus Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca juga: Profil Manaf Zubaidi, Pensiunan Jaksa yang Ngamuk ke Dedi Mulyadi Usai Bisnis Ilegal Digusur

Sempat Dibidik KPK

Ahmad Ali, eks Wakil Ketua Partai Nasdem sempat dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia dicurigai terlibat dalam kasus dugaan gratifikasi atau korupsi dengan tersangka mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari.

Karena kasus ini pula, rumahnya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat digeledah KPK pada Selasa (4/2/2025).

Setelah penggeledahan itu, Ahmad Ali pun kemudian dipanggil KPK.

Sayangnya, ketika dipanggil untuk diklarifikasi, Ahmad Ali mangkir.

Baca juga: Profil Ahmad Ali, Eks Wakil Ketua Umum NasDem Dibidik KPK, Rumahnya Digeledah Dugaan Korupsi

Ia berasalan tengah mengikuti sebuah kegiatan yang tak bisa ditinggalkan.

Padahal, pemanggilannya sudah dijadwalkan, dan mestinya menjalani pemeriksaan pada Kamis (27/2/2025).

"Saudara AA itu memberikan konfirmasi kepada penyidik tidak hadir dalam pemeriksaan hari ini dikarenakan ada jadwal kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya yang tidak bisa ditinggalkan," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis, dikutip dari Kompas.com.

Karena mangkir, Ahmad Ali berjanji akan datang pada 6 Maret 2025 mendatang.

Dalam kasus ini, KPK sempat menyita uang senilai Rp 3,49 miliar dalam bentuk valuta asing (valas) dari penggeledahan rumah Ahmad Ali, pada Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Profil Bambang Haryadi, Politisi Gerindra yang Pasang Badan untuk Pertamina

Selain uang, KPK juga menyita dokumen, barang bukti elektronik, tas, dan jam tangan.

"Saudara AA (Ahmad Ali) di perumahan Interkon, ini di daerah Kembangan, Jakarta Barat. Dari lokasi tersebut, penyidik menyita uang dalam bentuk rupiah dan valas senilai Rp 3,49 miliar, dokumen, barang bukti elektronik, dan juga ada tas dan jam tangan branded," kata Tessa di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Tessa mengatakan penggeledahan di rumah Ahmad Ali dan Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno (JS) dilakukan untuk mencari alat bukti tambahan dan asset recovery dalam kasus korupsi Rita Widyasari.

"Penyidik juga melakukan tindakan tersebut dalam rangka aset recovery. Jadi aset recovery-nya dalam model seperti apa secara detail saya belum bisa mengungkapkan karena ini masih tahapan penyidikan dan masih didalami," ujarnya.

Baca juga: Profil Gus Shidqon Prabowo, Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Dosen dan Pengasuh Pondok Pesantren

Harta Kekayaan Ahmad Ali

Ahmad Ali terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2023.

Ia tercatat memiliki harta kekayaan lebih dari Rp130 miliar.

Sebenarnya, kekayaan Ahmad Ali berada di angka Rp165.759.675.926.

Tetapi, jumlah itu berkurang lantaran Ahmad Ali berutang hingga lebih dari Rp35 miliar.

Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari aset kas dan setara kas yang mencapai Rp70 miliar.

Baca juga: Profil Rene Arie Seeman, yang Ramai Disorot Usai Kegaduhan Momsterlik dengan Dewi Persik

Ahmad Ali juga diketahui memiliki 47 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa kota di Sulawesi Tengah, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat, bahkan Australia, yang nilainya lebih dari Rp64 miliar.

Dikutip dari elhkpn.kpk.go.id, berikut rincian harta kekayaan Ahmad Ali:

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 64.108.948.660

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 38500 m2/206 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 94.325.000
  2. Tanah Seluas 23500 m2 di KAB / KOTA DONGGALA, HASIL SENDIRI Rp. 57.575.000
  3. Tanah Seluas 24000 m2 di KAB / KOTA DONGGALA, HASIL SENDIRI Rp. 40.800.000
  4. Tanah Seluas 508 m2 di KAB / KOTA POSO, HASIL SENDIRI Rp. 32.512.000
  5. Tanah dan Bangunan Seluas 2500 m2/306 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 17.875.000
  6. Tanah Seluas 1977 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 14.135.550
  7. Tanah Seluas 1996 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 6.986.000
  8. Tanah Seluas 4734 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 94.680.000
  9. Tanah Seluas 6512 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 46.560.800
  10. Tanah Seluas 1579 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 11.289.850
  11. Tanah Seluas 5597 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 40.018.550
  12. Tanah Seluas 21835 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 156.120.250
  13. Tanah Seluas 40280 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 288.002.000
  14. Tanah Seluas 3413 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 24.402.950
  15. Tanah Seluas 3000 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 21.450.000
  16. Tanah Seluas 12342 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 88.245.300
  17. Tanah Seluas 680 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 267.920.000
  18. Tanah Seluas 444 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 107.892.000
  19. Tanah Seluas 654 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 257.676.000
  20. Tanah Seluas 7443 m2 di KAB / KOTA DONGGALA, HASIL SENDIRI Rp. 170.000.000
  21. Tanah Seluas 621 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 1.852.408.000
  22. Bangunan Seluas 88 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 2.274.800.000
  23. Bangunan Seluas 119 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 3.097.600.000
  24. Tanah dan Bangunan Seluas 1188 m2/654 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA BARAT , HASIL SENDIRI Rp. 16.500.000.000
  25. Tanah dan Bangunan Seluas 44 m2/203 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 15.000.000.000
  26. Tanah Seluas 36000 m2 di KAB / KOTA DONGGALA, HASIL SENDIRI Rp. 108.000.000
  27. Tanah Seluas 20144 m2 di KAB / KOTA DONGGALA, HASIL SENDIRI Rp. 60.324.000
  28. Tanah Seluas 29800 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 104.300.000
  29. Tanah Seluas 170 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 21.760.000
  30. Tanah Seluas 583 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 141.669.000
  31. Tanah dan Bangunan Seluas 879 m2/306 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 509.805.000
  32. Tanah dan Bangunan Seluas 355 m2/355 m2 di NEGARA AUSTRALIA, HASIL SENDIRI Rp. 20.098.163.410
  33. Tanah dan Bangunan Seluas 1012 m2/1012 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 125.000.000
  34. Tanah dan Bangunan Seluas 1000 m2/1000 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
  35. Tanah dan Bangunan Seluas 1000 m2/1000 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
  36. Tanah dan Bangunan Seluas 1809 m2/1809 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 50.000.000
  37. Tanah dan Bangunan Seluas 1222 m2/1222 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 30.000.000
  38. Tanah dan Bangunan Seluas 5000 m2/5000 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 45.000.000
  39. Tanah dan Bangunan Seluas 3395 m2/3395 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 30.000.000
  40. Tanah dan Bangunan Seluas 100000 m2/100000 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
  41. Tanah dan Bangunan Seluas 100000 m2/100000 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
  42. Tanah dan Bangunan Seluas 1948 m2/1948 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
  43. Tanah dan Bangunan Seluas 1948 m2/1948 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
  44. Tanah dan Bangunan Seluas 3104 m2/3104 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
  45. Tanah dan Bangunan Seluas 546 m2/546 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 221.928.000
  46. Tanah dan Bangunan Seluas 433 m2/433 m2 di KAB / KOTA KOTA PALU , HASIL SENDIRI Rp. 199.725.000
  47. Tanah dan Bangunan Seluas 12250 m2/12250 m2 di KAB / KOTA SIGI, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 16.146.000.000

  1. MOBIL, HONDA ACCORD SEDAN Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 70.000.000
  2. MOBIL, TOYOTA AVANZA MINIBUS Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 53.000.000
  3. MOBIL, NISSAN X-TRAIL MINIBUS Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 20.000.000
  4. MOBIL, NISSAN FRONTIER MINIBUS Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
  5. MOBIL, MITSUBISHI (TRUCK) TRUCK Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 60.000.000
  6. MOBIL, WRANGLER JEEP Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 290.000.000
  7. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER JEEP Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp. 435.500.000
  8. MOBIL, TOYOTA ALPHARD MINIBUS Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 580.000.000
  9. MOBIL, CRV HONDA Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 112.500.000
  10. MOBIL, LEXUS JEEP Tahun 2016, HADIAH Rp. 680.000.000
  11. LAINNYA, AURUM ROAD BIKE (4) Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 745.000.000
  12. MOBIL, MERCEDES SUV Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 7.300.000.000
  13. MOBIL, PORSCHE PORSCHE 911 CARERRA GTS Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp. 5.700.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 5.150.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 6.670.000.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 70.784.727.266

F. HARTA LAINNYA Rp. 2.900.000.000

Sub Total Rp. 165.759.675.926

III. HUTANG Rp. 35.735.986.688

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 130.023.689.238

Biodata Ahmad Ali

Nama: Ahmad Ali

Tempat, Tanggal Lahir: Wosu, Morowali, Sulawesi Tengah, 16 Mei 1969

Pendidikan: Fakultas Ekonomi, Universitas Tadulako, Palu

Jabatan Saat Ini: Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Jabatan Sebelumnya: Wakil Ketua Umum Partai NasDem

Karier Politik:

  • Anggota DPRD Morowali, Partai Patriot (2009–2014)

  • Anggota DPR RI, Partai NasDem (2014–2019, 2019–2024)

  • Caleg DPR RI Dapil Jakarta I (2024, tidak terpilih)

  • Cagub Sulawesi Tengah 2024 (tidak terpilih)

  • Kepala Pelatih salah satu tim kampanye di Pilpres 2024

Organisasi:

  • Pengurus HMI Cabang Palu (1998)

  • Pengurus Pemuda Pancasila Sulteng (1999)

  • Wakil Ketua Umum Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila

  • Pengurus KADIN Provinsi Sulawesi Tengah (2000)

Keluarga: Suami dari Nilam Sari Lawira; putra H. Sun dan Hj. Sa’adia

Bidang Usaha: Pertambangan, perkebunan, dan perikanan (PT Graha Mining Utama, PT Graha Agro Utama, PT Graha Istika Utama)

(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved