Berita Viral

CUMA Punya Sandal, Siswi SMP di Riau Pilu Usai Dipotong Guru, Curhat Iri Temannya Dapat Bantuan

cuma punya sandal, siswi SMP di Riau pilu setelah sandal satu-satunya itu dipotong guru. padahal ia terpaksa pakai sandal ke sekolah karena tak punya

Foto/Facebook/Raka Yuli Raka
SANDAL DIPOTONG GURU - KL, siswi SMP 3 Kelurahan Sinaboi, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) virla usai sandalnya dipotong guru. Ia mengenakan sandal ke sekolah karena sepatunya rusak. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Cuma punya sandal, siswi SMP di Riau pilu setelah sandalnya dipotong guru.

Baru-baru ini kisah pilu dialami seorang siswi SMP yang terpaksa harus pergi sekolah memakai sandal karena tak punya sepatu viral.

Mirisnya lagi, sandal satu-satunya itu justru dipotong oleh guru dengan tujuan memberi teguran agar tidak diikuti murid lain.

Pilunya lagi, siswi berinisial KL itu juga sempat curhat iri karena temannya mendapat bantuan sementara dirinya tidak.

Peristiwa yang menimpa siswi SMP 3 Kelurahan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau berinisial KL, ini pun kemudian viral. 

Insiden itu terjadi pada Kamis (13/12/2025) dan telah dimediasi oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rohil dan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Sinaboi.

Hal ini dibenarkan oleh Ketua PGRI Kabupaten Rohil, Muhaimin Sadri. 

Baca juga: INI ALASAN Dokter Sarah Wanda Nainggolan Laporkan Suci Feblika Silaban ke Polda Sumut

"Betul kejadiannya kemarin, dan sudah dimediasi tadi, anaknya juga sudah sekolah," uajr Muhaimin Sadri dilansir Tribun-medan.com dari Tribunnews, Minggu (16/11/2025).

Muhaimin menerangkan, guru memotong sandal siswi itu untuk memberi teguran agar tidak diikuti murid lain.

"Sebenarnya guru kita mengasih teguran sama anak kita untuk pembelajaran, jangan sampai ada pembiaran dan anak lain mengikuti," ungkap Muhaimin.

Kendati begitu, ia menyayangkan pemotongan sandal tersebut.

Pihaknya kemudian memberikan bantuan sepatu kepada KL.

KL diketahui merupakan siswi yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Ayahnya, Ahmad Kurniawan bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya bernama Wati merupakan buruh pengupas kulit udang.

Meski dari keluarga tak mampu, selama duduk di bangku SMP, KL tak pernah mendapat bantuan dari sekolah.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved