Prakiraan Cuaca
Siklon Tropis 97S dan 98S, Akankah Berdampak Bagi Sumatera Utara? Begini Penjelasan BMKG
BMKG menyebut akan ada dua Bibit Siklon Tropis, yakni 97S dan 98S, yang saat ini terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia.
Ringkasan Berita:
- BMKG memantau adanya bibit siklon di sekitar wilayah Indonesia
- Ada dua bibit siklon yang terpantau, yakni 97S dan 98S
- Keberadaan bibit siklon ini berdampak pada cuaca buruk
TRIBUN-MEDAN.COM,- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya pergerakan bibit sikon tropis di sekitar wilayah Indonesia.
Adapun bibit siklon tropis yang terpantau itu adalah 97S dan 98S.
Siklon tropis adalah sistem badai besar yang terbentuk di atas lautan hangat dengan suhu permukaan udara laut minimal sekitar 26,5 derajat Celcius.
Baca juga: Operasi Zebra Toba, Cek Titik Razia di Medan Hari Ini 2025
Ciri khasnya adalah adanya angin kencang yang berputar mengelilingi tekanan rendah dengan kecepatan angin maksimum minimal mencapai 34 knot (sekitar 63 km/jam).
Siklon tropis memiliki bentuk yang khas dengan mata siklon di pusatnya, yaitu daerah dengan tekanan udara paling rendah dan angin relatif tenang yang dikelilingi oleh dinding mata siklon yang memiliki angin paling kencang dan curah hujan terbesar.
Siklon ini biasanya memiliki radius sekitar 150 hingga 200 km dan dapat bertahan selama beberapa hari, dengan masa hidup antara 3 sampai 18 hari.
Baca juga: Info CPNS Terbaru, Kementerian Keuangan Butuh 300 Lulusan SMA, Prediksi Formasi CPNS, Pola Seleksi
Siklon tropis terbentuk dan berkembang melalui proses konveksi dan sirkulasi udara yang mendapatkan energi dari panas laut yang hangat.
Ketika siklon tropis bergerak ke perairan yang lebih dingin atau daratan, intensitasnya akan semakin melemah.
Siklon tropis sering menyebabkan cuaca ekstrem berupa angin kencang, hujan lebat, gelombang tinggi, dan potensi banjir, sehingga dapat berakibat pada kerusakan besar di wilayah yang dilaluinya.
Dalam berbagai wilayah, siklon tropis memiliki nama lain seperti topan, topan, badai, atau badai tropis, tergantung pada lokasinya. Secara teknis, siklon tropis adalah sistem tekanan rendah non-frontal dengan wilayah perawanan konvektif yang berkembang di atas perairan hangat dan kecepatan angin maksimum yang cukup tinggi.
Baca juga: Perjalanan Hidup Dea Lipa atau Sister Hong Lombok, MUA Dihakimi Tanpa Bukti dengan Tuduhan Keji
Dampaknya Bagi Sumatera Utara
BMKG menyebut bahwa keberadaan bibit siklon tropis ini berdampak ke wilayah Sumatera.
Namun, ada kah dampaknya terhadap Sumatera Utara.
Dikutip dari Kompas.com berdasarkan data BMKG, bahwa bibit siklon tropis 98S terpantau sejak 15 November 2025 pukul 01.00 WIB di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.
Berdasarkan data terakhir, pusat sistem berada di 8.2°LS dan 101.4°BT, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan minimum 1007 hPa.
Baca juga: Pendidikan Hakim MK Arsul Sani dari S1 Hingga Doktor yang Kini Dituding Pakai Ijazah Palsu
Wilayah yang berpotensi terdampak hujan sedang hingga lebat antara lain:
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat (Jabar)
Potensi angin kencang juga dapat terjadi di wilayah pesisir selatan Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jabar.
Gelombang laut berbahaya juga diprediksi muncul di beberapa perairan, yaitu:
- Gelombang 1,25–2,5 meter (kategori sedang):
Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Perairan barat Aceh–Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jabar
- Gelombang 2,5–4 meter (kategori tinggi):
Samudra Hindia barat Lampung dan Samudra Hindia selatan Jabar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-siklon-tropis-2025.jpg)