Berita Viral

Fakta Kronologi Siswa SMP Dipukul Pakai Kursi Teman Sekelas, Korban Bully di Sekolah Meninggal

 Terungkap fakta dan kronologi awal siswa SMP Negeri 19 di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13) yang menjadi korban perundungan

Editor: Salomo Tarigan
kolase Youtube channel tv one news
SISWA TANGSEL TEWAS DIBULLY: Tangkapan layar Rara (kiri) kakak siswa SMPN 19 Tangsel dan adik, MH tewas usai mendapat bully dipukul pakai kursi oleh teman sekelasnya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap fakta dan kronologi awal siswa SMP Negeri 19 di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13) yang menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekolahnya.

Setelah sepekan mendapat perawatan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, siswa  meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025).

Korban sempat mengalami gangguan penglihatan dan kelumpuhan setelah kepalanya dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sebangkunya pada Senin (20/10/2025) lalu.

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum. 

Ilustrasi perundungan atau bully di sekolah. Siswa SMP Negeri 19 di  Tangsel berinisial MH (13) meninggal setelah dirawat di RS. Korban bully dipukul teman sekelas pakai kursi besi
Ilustrasi perundungan atau bully di sekolah. Siswa SMP Negeri 19 di Tangsel berinisial MH (13) meninggal setelah dirawat di RS. Korban bully dipukul teman sekelas pakai kursi besi (Dok ilustrasi istimewa/tribunjateng)

Benyamin pun menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi momentum penting bagi Pemkot Tangsel untuk memperkuat perlindungan terhadap seluruh peserta didik di sekolah.

Baca juga: DUDUK PERKARA Perwira Iptu Suherdi Ditarik Paksa Warga, Markas Polsek Dikepung, Brimob dan TNI Turun

Baca juga: Nasib Eks Kepala Dinas Perhubungan Siantar Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara, Pungli Parkir Ilegal

Melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Tangsel bertekad untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh agar tidak ada lagi kasus perundungan di dalam proses belajar mengajar terutama di wilayah Tangerang Selatan.

“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Kehilangan seorang anak adalah duka yang tidak dapat diukur,” ujar Deden Deni mewakili Wali Kota, Minggu (16/11/2025).

Baca juga: Rincian Gaji dan Tunjangan PNS Kemenkeu, Kini Lulusan SMA Bisa Melamar, Bocoran Purbaya Buka CPNS

Sejalan dengan arahan Benyamin, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh sekolah di kota tersebut. 

Evaluasi ini mencakup peningkatan pengawasan terhadap interaksi siswa, mekanisme pelaporan kasus perundungan, serta penguatan kepekaan para pendidik terhadap kondisi emosional dan perubahan perilaku siswa. 

Baca juga: Pengakuan Model Helwa Awal Mula Tergoda Rayuan Habib Bahar Kini Nyesal, Istri Pertama Muncul Membela

Pemkot menilai bahwa sekolah harus menjadi ruang aman, nyaman, dan penuh kepedulian bagi setiap anak. 

“Pak Wali Kota menugaskan kami untuk melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap seluruh satuan pendidikan. Setiap sekolah harus memperkuat pengawasan dan lebih peka terhadap dinamika sosial siswa,” ujarnya.

“Sekecil apa pun indikasi perundungan harus ditindaklanjuti dengan cepat. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,” lanjutnya.

Selain evaluasi internal, pihaknya juga berkomitmen memperkuat program pendidikan karakter, pendampingan psikososial, serta membangun komunikasi yang lebih terbuka antara sekolah, orang tua, dan siswa. 

Upaya ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh untuk membangun lingkungan pendidikan yang humanis, aman, dan sehat bagi seluruh peserta didik. 

Di tengah suasana duka, Pemkot Tangsel mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved