Berita Viral

Diteriaki Mesum, Mobil Dikemudikan Siswa SMA di Serang Terguling, Pihak Sekolah Buka Suara

Rekaman tersebut juga memperlihatkan kerumunan pelajar lain yang disebut-sebut mengejar dan menggedor mobil karena dugaan adanya tindakan asusila

Dok Warga/TribunBanten.com
KECELAKAAN - Kecelakaan mobil minibus Honda BR-V yang melibatkan dua pelajar berinisial HRA (16) dan DZA (16) di Jalan Raya KH Sochari, Kelurahan Cipare, Kota Serang, Senin (17/11/2025). Mereka dituding mesum hingga dikejar oleh pelajar lain. 

TRIBUN-MEDAN.com - Diteriaki mesum, mobil dikemudikan siswa SMA di Serang terguling di Jalan KH. Sochari, Kelurahan Cipare, Kota Serang, Senin (17/11/2025).

Detik-detik kejadian itu pun viral di media sosial.

Dua pelajar berinisial HRA (16) dan DZA (16)  yang berada dalam mobil merupakan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Serang.

Baca juga: DPRD Sumut Desak Gubsu Bobby Lantik Pejabat Defenitif untuk Isi 6 Jabatan Kosong di Pemprov Sumut

Pelajar lain yang mengejar keduanya tampak menggedor dan meneriaki hingga mobil tampak melaju tidak stabil sebelum akhirnya terguling. 

Hal itu bermula dari dugaan adanya tindakan asusila atau mesum di dalam kendaraan.

Pihak SMAN 1 Kota Serang menepis tuduhan adanya perbuatan mesum yang diduga dilakukan dua siswanya di dalam mobil hingga berujung pada aksi pengejaran dan kecelakaan.

Komite sekolah, Muhammad Arif Kirdiat, membantah tuduhan mesum yang disebut-sebut menjadi pemicu aksi pengejaran oleh sejumlah siswa hingga terjadi kecelakaan. 

Ia menegaskan, tuduhan tersebut tidak berdasar.

Baca juga: APES Nasib Pengusaha Catering di Sumsel Tertipu Rp458 Juta Berkedok Mitra MBG, Disuruh Buat Dapur

“Untuk dugaan mesum tentu harus dibuktikan secara hukum. Tanpa alat bukti, itu fitnah,” ujar Arif, Selasa (18/11/2025).

Ia membenarkan, pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan merupakan siswa SMAN 1 Kota Serang

Namun, pihaknya masih meminta keterangan dari korban serta menelusuri identitas siswa lain yang terlihat dalam rekaman video tengah melakukan pengejaran dan membuat korban panik.

Keterangan Polisi

Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki pemicu kecelakaan serta kebenaran informasi mengenai dugaan aktivitas tersebut.

Kasatlantas Polresta Serang Kota, AKP Tiwi Afrina, menjelaskan kronologi kejadian yang berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB. 

Menurutnya, kecelakaan terjadi ketika mobil Honda BR-V yang dikemudikan HRA (16) dengan penumpang DZA (16) melaju dari arah Cijawa menuju Sumur Pecung.

“Diduga melaju dengan kecepatan tinggi dan kurang konsentrasi,” kata dia dalam pesan tertulis, Selasa (18/11/2025).

Setibanya di lokasi kejadian, mobil tersebut menabrak bagian belakang kanan Toyota Calya yang dikemudikan AR. 

Dampaknya, kendaraan Honda BR-V hilang kendali dan terguling.

Diteriaki Mesum, Mobil Dikemudikan Siswa SMA di Serang Terguling, Pihak Sekolah Buka Suara
KECELAKAAN - Kecelakaan mobil minibus Honda BR-V yang melibatkan dua pelajar berinisial HRA (16) dan DZA (16) di Jalan Raya KH Sochari, Kelurahan Cipare, Kota Serang, Senin (17/11/2025). Mereka dituding mesum hingga dikejar oleh pelajar lain.

“Kemudian kendaraan Minibus Honda BR-V hilang kendali dan terguling,” ujarnya.

AKP Tiwi memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kedua kendaraan mengalami kerusakan.

“Kini kendaraan tersebut diamankan ke kantor unit Gakkum Satlantas Polresta Serang Kota,” jelasnya.

Terkait informasi dugaan tindakan mesum, ia menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman.

“(Masih) proses lidik dan menunggu saksi yang bisa diklarifikasi dan menyatakan bahwa mereka melakukan kegiatan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Gakkum Satlantas Polresta Serang Kota, Ipda Dedi Yuanto, menegaskan kecelakaan murni disebabkan kurangnya konsentrasi pengemudi yang masih di bawah umur.

Baca juga: Layanan Smart City dengan Pendekatan Road Safety Policing Resmi Diserahkan ke Polrestabes Medan

“Kurang konsentrasi, lalu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya, kemudian mobil yang dikemudikan pelajar itu terguling,” ujarnya.

Dedi juga membenarkan adanya informasi bahwa kedua pelajar sebelumnya diteriaki dan digedor oleh pelajar lain karena dugaan berbuat mesum.

“Ya memang benar ada informasi itu, dugaan mesum. Kemudian dia lari, diduga diteriaki ‘maling’, nggak respon, terus ikut ngejar,” kata Dedi.

Namun, ia menyebut duduk perkara sebenarnya tidak jelas karena para pelajar yang mengejar tidak mengetahui siapa yang pertama kali berteriak.

“Orang tuanya juga marah, karena dampak dari kejar-kejaran itu sampai terjadi kecelakaan. Disuruh tunjuk siapa yang ngomong pertama, nggak ada yang tahu,” tambahnya.

Baca juga: Motif Pembunuhan Mahasiswa UMA di Medan, Pelaku Mengaku Terlilit Utang

Dedi memastikan tidak ada pihak yang ditahan. Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan kerusakan kendaraan secara kekeluargaan.

“Kendaraan semalam sudah dibicarakan. Kerugian sudah disadari masing-masing dan ganti ruginya sudah dipenuhi,” jelasnya.

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak serta-merta menuduh, mengejar, atau memaksa berhenti kendaraan lain tanpa memastikan kebenaran informasi.

“Harusnya memastikan dulu benar atau tidak, dan cara menghentikannya harus benar. Karena di jalan itu ada keselamatan diri dan orang lain,” tegasnya.

Baca juga: Disnaker Siantar Pertemukan Perusahaan dan Pencari Kerja Lewat Jobfair 2025

Selain itu, ia kembali menegaskan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak di bawah umur.

“Kami berharap orang tua mengawasi anaknya. Jangan biarkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan karena berisiko bagi keselamatan,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com 

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved