Berita Viral

KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga

Bocah RAF 4 tahun di Bandung Jawa Barat tewas setelah mendapatkan penganiayaan. 

Tribunnews.com
BOCAH TEWAS DIANIAYA - Suasana kediaman RAF (4) di Kampung Baeud, Desa Samida, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menunggu kedatangan jenazah, Minggu (23/11/2025). Tangis keluarga dan warga pecah menyambut kepulangan almarhum ke kampung halamannya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Bocah RAF 4 tahun di Bandung Jawa Barat tewas setelah mendapatkan penganiayaan

RAF diasuh oleh Apandi Maulana (33), ayahnya. Orangtuanya telah bercerai

Ibu kandungnya, Titawati (29) mengasuh kakak RAF  

Titawati mengaku kaget melihat kondisi RAF penuh luka saat dirawat di RSU Ujung Berung, Bandung.

Korban dinyatakan meninggal saat dibawa ke ruang PICU pada Sabtu (22/11/2025).

Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah ruang perawatan intensif khusus anak di rumah sakit, digunakan untuk menangani bayi hingga remaja dengan kondisi medis serius atau kritis.

Lantaran kematian RAF janggal, Tita membuat laporan ke Mapolresta Bandung.

“Sekitar jam setengah sepuluh saya balik lagi ke RSU dengan petugas kepolisian untuk mengambil foto-foto dokumentasi anak saya,” paparnya.

Tita diperiksa selama dua jam dengan status saksi.

“Sorenya polisi langsung ke TKP, jenazah anak saya juga dibawa ke RS Sartika Asih untuk diautopsi,” imbuhnya.

Baca juga: Evaporus Girang Pertama Kali Dapat BLT, Rela Antre Pagi Sore Demi Rp 900 Ribu

Baca juga: Rico Waas Dorong Warga Medan Kenali Dunia Maritim

Setelah proses autopsi, jenazah dimakamkan di kampung halamannya di Garut pada Minggu (23/11/2025).

Ia curiga dengan keterangan Apandi yang berubah-ubah terkait penyebab korban kritis di rumah sakit.

Diduga korban tewas dianiaya istri baru Apandi yang dinikahi September 2024 lalu.

“Ada dua penjelasan dari dia, jatuh di kamar mandi, terus dibawa ke klinik terdekat kondisinya masih sadar dan dirujuk ke RSU Ujung Berung di jalan kejang-kejang terus tidak sadar."

"Tapi saat diperiksa polisi, bilangnya dari rumah sudah tidak sadar, tidak dibawa ke klinik dulu, tapi langsung ke RSU Ujung Berung,” tandasnya.

Setelah hasil visum keluar, Apandi tak dapat mengelak dan membenarkan korban dianiaya istri baru.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Anton, menyatakan sudah ada lima saksi diperiksa termasuk ibu tiri korban.

"Hasil kesimpulan kami, memang benar diduga adanya dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia yang setelah kami lakukan investigasi itu terjadi pada Jumat (21/11/2025) di kontrakannya di wilayah Cipadung, Gang Gagak, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung," ungkapnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Penyidik belum dapat mengungkap penyebab kematian korban, namun dapat dipastikan adanya kekerasan benda tumpul.

"Sekarang untuk terduga (pelaku) ini dalam pemeriksaan di kantor kami dalam tahap berita acara pemeriksaan (BAP)."

"Hasil pemeriksaan autopsi memang ditemukan banyak luka baik luka baru atau luka bekas yang lama."

"Tampak memang adanya kekerasan benda tumpul, seperti ada di bagian kepala baik dahi atau bagian belakang, ada juga di sekujur tubuhnya, di tangan, kaki, dan sekitar dada," imbuhnya.

Saat diperiksa, ibu tiri mengaku menganiaya korban karena suami lebih sayang anak daripada dirinya.

"Tapi, pemeriksaan masih berlanjut. Saat ini, terduga pelaku pun masih dalam tahap pemeriksaan kami," tandasnya. 

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved