Tragedi Sunyi Ladang Parmahanan Dao Simalungun, Petani Ditemukan Tewas Gantung Diri di Gubuk

TRIBUN-MEDAN.COM, SIMALUNGUN-Pagi di perladangan Parmahanan Dao, Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, semula tenang seperti biasa.

Namun, ketenangan itu mendadak pecah ketika Lasmi Manurung, seorang petani berusia 58 tahun, tiba di ladangnya pada Senin (6/10/2-25), sekitar pukul delapan pagi.

Di sebuah gubuk kecil milik Ma Fani Purba, Lasmi menemukan pemandangan yang menggetarkan hati tetangganya, Fernando Sahlan Turnip (39), tergantung tak bernyawa.

Sontak, Lasmi berlari mencari pertolongan. Ia segera mengabari Pangulu Nagori Purba Tongah, Mangatur Saragih, yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Purba.

Tak lama berselang, Kapolsek Purba AKP Edwin A. Simanjuntak memerintahkan tim piket untuk bergerak ke lokasi.

Polisi tiba bersama Tim INAFIS Polres Simalungun dan tenaga medis dari Puskesmas Tigarunggu untuk melakukan pemeriksaan.

Hasil olah tempat kejadian perkara dan visum luar memastikan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Lidah menjulur dan keluarnya kotoran tubuh menjadi ciri khas kasus gantung diri.

Setelah pemeriksaan, keluarga korban istri almarhum Nova Roslina Napitupulu menyatakan menerima kematian suaminya dengan ikhlas.

Ia juga membuat surat pernyataan resmi agar autopsi tidak dilakukan.

Pihak kepolisian mencatat peristiwa ini sebagai kasus gantung diri (non pidana). Tak ada kerugian materiil, namun kesedihan mendalam menyelimuti warga Purba Tongah.

Gubuk kecil tempat korban ditemukan kini menjadi saksi bisu atas keheningan yang menyayat pagi itu.

“Segala prosedur sudah dijalankan sesuai SOP. Kami turut berduka cita atas peristiwa ini,” ujar AKP Edwin A. Simanjuntak, Kapolsek Purba, dalam laporannya kepada Kapolres Simalungun.

Tragedi di ladang itu meninggalkan pesan getir tentang sunyinya pergulatan batin yang tak terucap.(Jun-tribun-medan.com).