Polres Dairi

Dinamika PT Gruti: 10 Polisi Berdarah-darah Tahan Serangan Massa di Dairi, Kepala Bocor Kuping Koyak

Sekitar dua ratus orang dari kelompok masyarakat yang menolak keberadaan PT Gruti di Desa Parbuluan datang tanpa pemberitahuan

Editor: Arjuna Bakkara
IST
“Personel Polres Dairi mengalami luka saat mengamankan aksi penolakan PT Gruti di Mapolres Dairi, Rabu (12/11/2025). Polisi tetap melakukan pengendalian massa sesuai prosedur hingga situasi berangsur kondusif. 

TRIBUN-MEDAN.COM, Dairi-Suara gemuruh massa memecah udara pagi di Markas Polres Dairi, Rabu (12/11/2025) kemarin.

Sekitar dua ratus orang dari kelompok masyarakat yang menolak keberadaan PT Gruti di Desa Parbuluan datang tanpa pemberitahuan, memadati Jalan Sisingamangaraja.

Di balik pagar besi yang bergeming, pasukan pengamanan berdiri rapat, diam dan berupaya menahan massa.

Aksi yang semula tampak sebagai penyampaian pendapat berubah mendadak liar.

Batu beterbangan, botol kaca pecah menghantam aspal, dan semburan air cabai mengoyak mata personel seperti pasir panas.

“Kami sudah menghimbau agar tidak anarkis. Tapi saat itu mereka langsung menyerang,” ujar Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan.

Di tengah kekacauan, aparat terlihat lebih banyak bertahan dari pada membalas.

Mereka menangkis, merunduk, menopang rekan yang roboh sebuah pemandangan yang membuat halaman markas berubah menjadi ruang luka terbuka.

Bripda Joise Marbun roboh lebih dulu. Dahi dan kepalanya terbelah oleh lemparan benda tumpul, darah mengalir membasahi seragam.

Tak jauh darinya, Aiptu Abdul Rahim memegangi telinganya yang robek, leleh darah menuruni rahang.

Bripka David Sitompul kehilangan keseimbangan ketika jarinya terbelah, sementara sejumlah perwira Ipda Joko Satrio dan Ipda Ari Pratama terengah-engah akibat mata yang perih tersiram cabai.

“Total ada sepuluh personel luka, dari robek kepala, telinga, jari, hingga lebam dan iritasi parah,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Dr Ferry Walintukan SIK SH MH kepada wartawan, Sabtu (15/11/2025).

Meski mendapat serangan bertubi-tubi, aparat tidak melakukan tindakan mematikan. 

"Mereka mundur perlahan, membuat barikade tubuh, dan akhirnya mengamankan 33 orang yang dianggap paling aktif melakukan penyerangan,"tuturnya.

Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan bersama Wakapolres KOMPOL Diarma Munthe menjenguk personel yang mengalami luka saat pengamanan aksi penolakan PT Gruti, Rabu (12/11/2025).
Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan bersama Wakapolres KOMPOL Diarma Munthe menjenguk personel yang mengalami luka saat pengamanan aksi penolakan PT Gruti, Rabu (12/11/2025). (IST)

Atas dinamika tersebut, di halaman markas, sepatu-sepatu tak lagi rapi, tameng berbekas benturan, dan udara penuh bau pedas cabai yang menempel di hidung. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved