Berita Olahraga

Tumbang karena Tipes, Pejudo Sumut Daffin Prayoga justru Persembahkan Emas untuk Sumut

Pejudo muda Sumatra Utara, Daffin Prayoga, sukses mempersembahkan medali emas pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional.

|
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
JUDO SUMUT - Pejudo Sumut Daffin Prayoga bersama pelatihnya Eka Setia Wirawan memamerkan raihan medali di Popnas 2025 di Jakarta. Daffin Prayoga menjadi satu-satunya penyumbang medali emas cabor judo untuk kontingen Sumut di Popnas 2025. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Pejudo muda Sumatra Utara, Daffin Prayoga, sukses mempersembahkan medali emas pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII tahun 2025 di Jakarta. Berlaga di kelas +81 kg putra, Daffin tampil penuh determinasi dan ketenangan untuk menjadi yang terbaik di antara para pejudo pelajar terbaik Tanah Air.

Bertanding di GOR Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (8/11/2025), Daffin menuntaskan duel final melawan andalan Jawa Tengah, Bintang Tegar Wiradhika. Dengan teknik dan mental bertanding yang matang, ia berhasil memastikan kemenangan yang membuat namanya tercatat sebagai satu-satunya penyumbang medali emas cabang judo untuk kontingen Sumut pada Popnas kali ini.

Hasil tersebut terasa semakin istimewa bagi atlet Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Daerah/Nasional (SPOBDA/SPOBNAS) Sumut ini. Bagi Daffin, medali emas bukan hanya sekadar prestasi, melainkan wujud dari perjalanan panjang penuh pembelajaran, kegagalan, dan kebangkitan.

“Saya sangat bersyukur dan senang, tapi saya juga tidak nyangka. Karena tahun 2023 lalu saya tidak mendapatkan medali,” ucap Daffin kepada Tribun Medan, Selasa (11/11/2025). 

Siapa sangka, awal perjalanannya di dunia judo bukanlah karena ambisi juara. Daffin memulainya saat kelas 1 SMP, ketika seorang senior mengajaknya melihat latihan di padepokan judo Sumut yang terletak di Jalan Gaharu,Kota Medan. Baginya kala itu, judo hanya sarana menjaga kesehatan dan mengasah kemampuan bela diri.

Namun, matras judo perlahan mengubah langkah hidupnya. Semangatnya terpicu, dan minatnya tumbuh menjadi kecintaan. Setelah masuk kelas 2 SMP, ia mulai serius berlatih dan mencoba mengikuti seleksi masuk PPLP Sumut. Meski gagal pada percobaan pertama, Daffin menolak menyerah.

“Waktu tes pertama saya gagal. Dua bulan setelahnya saya ditawari lagi, terus saya diterima. Dari situ saya mulai serius,” tuturnya.

Sejak saat itu, ia benar-benar menekuni judo. Di bawah binaan SPOBDA/SPOBNAS atau yang lebih dikenal PPLP Sumut, Daffin dibentuk menjadi atlet dengan disiplin dan mental kuat.

Menyongsong Popnas 2025, Daffin melalui masa persiapan super ketat. Ia menjalani tiga sesi latihan setiap hari. Tekanan fisik yang berat sempat membuatnya tumbang. Daffin bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit karena tipes akibat kelelahan.

“Persiapan saya keras untuk Popnas ini, sehari tiga sesi. Bahkan saya sampai opname masuk rumah sakit. Saya kena tipes karena kelelahan,” ungkapnya.

Meski begitu, gangguan kesehatan itu tidak mematahkan tekadnya. Setelah pulih, ia kembali berlatih lebih giat dan fokus, membuktikan bahwa kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil.

Saat emas itu tergantung di dadanya, pikiran pertama Daffin tertuju kepada keluarga dan orang-orang yang telah mendukungnya sejak awal perjalanan. Dukungan keluarga menjadi energi terbesar baginya untuk terus maju.

“Medali ini saya persembahkan untuk keluarga dulu, kemudian untuk orang-orang yang sudah mendukung saya,” ujarnya.

Keluarganya selalu memberi ruang dan dukungan penuh, sebuah modal mental penting bagi remaja yang tumbuh dengan mimpi besar.

“Awal masuk judo syukurnya keluarga sangat support, karena kegiatannya juga positif,” tambahnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved