Berita Olahraga

Ratusan Pejudo Sumut Bertarung di Kejuaraan Provinsi Konjen Jepang Cup 2025

Ratusan atlet judo dari berbagai daerah di Sumatera Utara menunjukkan kemampuan terbaik mereka pada Kejuaraan Judo.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PEJUDO SUMUT - Ratusan Pejudo tampil pada Kejuaraan Judo tingkat Provinsi Sumatera Utara bertajuk Konjen Jepang Cup 2025, di GOR Serdang Bedagai pada Sabtu (15/11). Kejuaraan ini menjadi edisi ketiga Konjen Jepang Cup digelar di Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Ratusan atlet judo dari berbagai daerah di Sumatera Utara menunjukkan kemampuan terbaik mereka pada Kejuaraan Judo tingkat Provinsi Sumatera Utara bertajuk Konjen Jepang Cup 2025.

Gelaran tahunan yang selalu dinantikan para judoka ini berlangsung di GOR Serdang Bedagai pada Sabtu (15/11) dan Minggu (16/11). 

Kejuaraan tahun ini diikuti atlet-atlet dari 17 Pengkab dan Pengkot PJSI Sumatera Utara, menunjukkan besarnya minat serta perkembangan olahraga judo di daerah.

Ketua Pengprov PJSI Sumut, Muhammad Arief Fadhillah, menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya event tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Konjen Jepang di Medan yang sudah kali ketiga menjalankan kerjasama ini dalam bidang olahraga judo. Terima kasih juga kepada Pemkab Serdang Bedagai yang memfasilitasi venue untuk kejuaraan tingkat provinsi ini,” ujar Arief.

Arief menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, pelaksanaan Konjen Jepang Cup memang diarahkan ke berbagai daerah di Sumut. Setelah sebelumnya berlangsung di Kota Binjai, tahun ini Serdang Bedagai menjadi tuan rumah. Pemilihan lokasi tersebut merupakan hasil diskusi antara PJSI Sumut dan Konsulat Jenderal Jepang di Medan.

“Kami menyampaikan visi dan misi untuk membangun judo Sumatera Utara agar berkembang merata. Karena itu kita sepakat membawa Konjen Jepang Cup 2025 ke Serdang Bedagai demi membangkitkan gairah judo di daerah,” kata Arief.

Selain itu, Arief juga berterima kasih kepada seluruh pengurus Pengkab dan Pengkot PJSI Sumut atas antusiasme dalam mengirimkan atlet. Namun, tahun ini panitia menerapkan regulasi baru yang membatasi tiap daerah hanya boleh mengirim satu atlet per kelas.

“Mohon maaf untuk regulasi kali ini, kami hanya memperbolehkan satu atlet per kelas dari tiap daerah. Tujuannya agar atlet yang dikirim benar-benar terbaik sehingga kompetisi lebih ketat dan pembinaan lebih terpantau,” tegasnya.

Arief berharap keberlangsungan Konjen Jepang Cup setiap tahun dapat menjadi fondasi pembinaan judo yang tidak terputus di Sumatera Utara. Ia menekankan bahwa event ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana pencarian bibit atlet potensial melalui tim talent scouting.

“Setiap event selalu ada talent scouting. Beberapa atlet juga sudah kita bawa ke Popnas dan PON Bela Diri. Sistem berjenjang seperti ini harus terus berlanjut,” harapnya.

Sementara itu, pihak Konsulat Jenderal Jepang di Medan juga merasakan manfaat besar dari keberlanjutan kejuaraan ini. Konsul Muda, Furunobu Koichi, menegaskan bahwa dukungan mereka terhadap judo adalah bagian dari hubungan baik kedua negara.

“Kerja sama dengan PJSI Sumut sudah berlangsung sejak 2023 dan ini kali ketiga kami melaksanakannya. Judo adalah olahraga tradisional Jepang yang mengajarkan kedisiplinan dan nilai-nilai positif. Melalui semangat judo, kita berharap dapat memperkuat hubungan kerja sama Jepang dan Indonesia, khususnya Sumut,” katanya.

Koichi juga mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme penonton dan peningkatan jumlah atlet setiap tahun. Menurutnya, pemilihan lokasi yang digilir merupakan hasil diskusi bersama PJSI Sumut untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.

“Kami senang melihat perkembangan setiap event. Jumlah atlet dan penonton terus meningkat. Pemilihan lokasi juga kami diskusikan bersama, tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang terjangkau,” ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved