Dukun Bunuh Pasien di Deli Serdang

Cerita Abang Dukun Bunuh Pasien, Banyak yang Datang, Tak Tahu Adiknya Punya Kemampuan Spiritual

Masuk ke dalam gang yang dicor beton, rumah yang berada di sisi kanan ini tampak gandeng dengan rumah yang belum disemen.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Suasana rumah yang ditempati Alfian, dukun ngaku bisa menggandakan dan mengobati orang sakit, yang diduga membunuh pasiennya sendiri, Senin (25/8/2025). Jasad korban dibuang ke pinggir sungai. 

Sejak kembali, Alfian mendadak sudah menjadi orang yang punya kemampuan spiritual alias dukun.

Penampilannya juga berubah menjadi sosok seperti ulama, dengan setelan sorban dan jubah.

Dalam sehari, ramai orang silih berganti datang untuk berobat. Sebab Alfian disebut punya kemampuan mengobati orang yang sakit.

Mengenai adiknya punya kemampuan menggandakan uang, Hermanto seperti kaget.

Sebab, kehidupan adiknya saja susah dan tak bergelimang harta.

"Pasien sering ke sini, cuma saya gak kenal karena ada orang Cina, Jawa kita tak tahu. Sejak dia di sini sudah buka (perdukunan). Saya gak paham dia berguru di mana. gak ngerti saya."

Diketahui, Polsek Medan Tembung mengungkap misteri hilangnya Kwek Tju (67) yang hilang usai mendatangi rumah dukun bernama Alfian di, Dusun II, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada 16 Agustus lalu.

Mayat warga Medan Sunggal itu baru ditemukan di pinggir sungai daerah Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada 23 Agustus, atau sepekan setelah hilang.

Begitu juga dukun bernama Alfian, ditangkap beberapa jam setelah mayat korban ditemukan.

Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju Tarigan mengungkap kronologis dukun membunuh pasiennya dan mencoba memperkosa anaknya bernama Erina.

AKP Ras Maju Tarigan mengatakan, antara pelaku dan korban sudah lama saling mengenal.

Pada Sabtu 16 Agustus, korban Kwek Tju, datang berboncengan mengendarai sepeda motor bersama anaknya bernama Eriana meminta bantuan ke pelaku karena dikenal sebagai paranormal yang bisa menggandakan uang, serta mengobati orang sakit.

Ketika itu korban sedang kesulitan ekonomi sehingga berpikir pendek untuk menggandakan uang ke pelaku 

Tersangka, awalnya meminta korban membawa uang sebesar Rp 100 juta sebagai syarat uang yang akan digandakan.

Namun jumlah uang turun menjadi Rp 20 juta, karena korban saat itu tak punya uang sebanyak itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved