Dukun Bunuh Pasien di Deli Serdang

Cerita Abang Dukun Bunuh Pasien, Banyak yang Datang, Tak Tahu Adiknya Punya Kemampuan Spiritual

Masuk ke dalam gang yang dicor beton, rumah yang berada di sisi kanan ini tampak gandeng dengan rumah yang belum disemen.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Suasana rumah yang ditempati Alfian, dukun ngaku bisa menggandakan dan mengobati orang sakit, yang diduga membunuh pasiennya sendiri, Senin (25/8/2025). Jasad korban dibuang ke pinggir sungai. 

Akan tetapi, begitu datang, korban malah cuma membawa uang sebesar Rp 1,1 juta.

"Ada kesepakatan tersangka minta uang untuk digandakan sebanyak 100 juta, namun turun jadi Rp 20 juta. Sesuai waktu dijanjikan, korban anaknya datang menjumpai tersangka. 16 agustus 18.45 WIB, korban dan anaknya perempuan datang ke rumah tersangka di Desa Cinta Rakyat,"Senin (25/8/2025).

Setelah korban dan anaknya tiba ke rumah pelaku, Alfian sang dukun langsung mengajak korban pergi dengan alasan akan melakukan ritual.

Keduanya pergi menggunakan motor korban ke wilayah Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, dengan kondisi korban dibonceng.

Sebelum tiba ke lokasi, pelaku sempat berhenti membeli buah kelapa dengan alasan persiapan ritual.

Setibanya di lokasi, tersangka langsung menyiapkan peralatan ritual hingga membelah kelapa muda.

Tersangka meminum sebagian air kelapa, lalu dilanjutkan korban.

Tak lama kemudian, korban disuruh duduk bersila dan membakar dupa membelakangi pelaku.

Saat korban membelakangi pelaku inilah, Alfian menebas leher korban menggunakan parang yang sudah dipersiapkannya.

Alhasil, korban tersungkur bersimbah darah akibat leher belakangnya ditebas.

"Saat korban disuruh membakar dupa dengan duduk bersila membelakangi tersangka, tersangka langsung membacok leher korban sampai jatuh."

Usai memastikan Kwek Kwek Tju tewas, Alfian pulang menggunakan motor korban untuk menemui Eriana, anak korban yang ditinggal di rumahnya.

Namun sebelum tiba, Alfian mencuci sepeda motor korban untuk menghilangkan jejak.

Begitu tiba di rumah, tersangka langsung menyuruh Eriana masuk ke dalam rumah dengan alasan melakukan ritual gandakan uang.

Usai korban masuk, tersangka menguncinya dari luar rumah, lalu ia masuk lagi dari pintu rahasia yang sudah dibuat agar dianggap sakti.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved