Sumut Terkini

Asa Baru Orangtua Bocah Labuhanbatu Usai Jalani Operasi Bypass Otak Pertama di Sumut

Di tengah balutan perban putih di kepalanya, N tetap menyunggingkan senyum kecil. Sebuah pemandangan yang membuat hati sang ibu luluh haru.

|
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
OPERASI PERTAMA- Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik, Dr. dr. Otman Siregar, Sp.OT (Spine), MH, bersama Dokter Spesialis Bedah Saraf, dr. Muhammad Ari Irsyad, M.Ked, Sp.BS, FBSV, saat menjenguk pasien anak asal Labuhanbatu yang baru menjalani operasi bypass otak pertama di Sumatera Utara, Selasa (30/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Wajah lelah namun penuh harap tergambar jelas di raut Seni Budi Aseh (40), ibu dari seorang bocah perempuan berusia 10 tahun asal Labuhanbatu

Anaknya N (inisial), baru saja melewati operasi otak besar di RSUP H Adam Malik, operasi bypass cerebral pertama yang berhasil dilakukan di Sumatera Utara.

Di tengah balutan perban putih di kepalanya, N tetap menyunggingkan senyum kecil. Sebuah pemandangan yang membuat hati sang ibu luluh haru.

“Terima kasih dokter, saya sudah bisa pulang sebentar lagi,” ucapnya dengan polos, sembari menatap ibunya.

Seni mengisahkan awal perjalanan panjang putrinya. Di usia lima tahun, N sering mengalami kebas di tangan kiri.

Keluarga awalnya tak menyangka itu tanda penyakit serius. Dokter di klinik sekitar perusahaan tempat mereka tinggal hanya menyebutnya kekurangan zat besi karena jarang makan sayur.

Beberapa tahun kemudian, saat duduk di kelas 4 SD, gejala itu kembali muncul. Awalnya ringan, namun kemudian memburuk. 

Pada Juli lalu, N tiba-tiba mengalami kejang di leher hingga tak sadarkan diri.

Panik, Seni bersama suami segera membawanya ke RS terdekat. Dari hasil pemeriksaan, diketahui ada pecah pembuluh darah di otak.

“Kami terkejut sekali. Awalnya saya kira cuma keracunan atau kecapekan. Tak terpikir sama sekali anak kecil bisa kena stroke,” ujar Seni.

Setelah melalui serangkaian rujukan, termasuk perawatan intensif di RS Imelda Medan, akhirnya terungkap bahwa N mengidap moyamoya disease.

Penyakit bawaan langka ini membuat pembuluh darah otak menyempit dan meningkatkan risiko stroke berulang.

“Katanya penyakit ini sangat jarang di Indonesia, apalagi untuk anak-anak. Saya benar-benar tidak tahu sebelumnya,” kata Seni.

RS Imelda kemudian menyarankan agar keluarga berkonsultasi ke RSUP H Adam Malik, bertemu dengan dokter dr. Muhammad Ari Irsyad, M.Ked, Sp.BS, FBSV Dokter Spesialis Bedah Saraf. Dari situlah mereka bertemu tim dokter bedah saraf, hingga akhirnya diputuskan N menjalani operasi bypass otak.

Operasi yang dilakukan di penghujung September itu menjadi yang pertama di Sumut.

Didampingi oleh tim dari RS Pusat Otak Nasional Jakarta, prosedur berlangsung lancar. Kini, meski masih dalam masa pemulihan, N sudah bisa kembali ceria.

“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali. Semua biaya juga ditanggung BPJS, pengurusannya pun dibantu pihak rumah sakit. Kalau tidak, entah bagaimana nasib anak saya,” ungkap Seni dengan mata berkaca.

Seni masih mengingat jelas betapa aktifnya N sebelum sakit. Anak perempuannya itu senang bermain, jarang diam, dan selalu membuat rumah riuh.

Harapannya sederhana, putrinya bisa kembali ke sekolah, belajar, dan tumbuh tanpa dihantui rasa sakit yang tiba-tiba datang.

“Semoga operasi ini sukses sepenuhnya. Saya ingin dia bisa punya masa depan tanpa rasa takut lagi,” ucapnya.

Kini, di balik wajah lelah yang masih tampak, ada cahaya baru di mata Seni.

Cahaya asa yang tumbuh dari sebuah ruang operasi di RSUP H Adam Malik, menandai awal babak baru perjalanan hidup putrinya dan juga sejarah baru dunia medis di Sumatera Utara.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved